Judul buku : Remuk Redam
Penulis : Christian Simamora
Penerbit : Twigora
Jumlah Halaman : 354++
Harga : Rp. 91.000,-
*
Blurb
Jatuh cinta itu gampang.
Kau bahkan tak perlu alasan untuk merasakannya didalam dirimu.
Menghangatkan jantungmu. Membuatmu tersipu.
Sedangkan mencintai, itu perkara yang lain lagi.
Kau dituntut untuk beradaptasi dan memahami. Berkorban dan mengampuni.
Dan setelah semuanya dilakukan pun, belum tentu juga cintamu akan berbuah baik.
Seringnya, kau kembali sendirian dan merasa jauh lebih buruk daripada sebelumnya.
Jadi, pesanku : jatuh cintalah... Tapi jangan kau sampai mencintainya.
Kau mungkin jauh lebih bahagia.
*
Tagline :
Jatuh cintalah...
Tapi jangan kau sampai mencintainya..
*
Adalah Olivia, pemilik butik pakaian pria yang sedang dilanda masalah besar. Butiknya sepi, omset menurun, Olivia mengalami kerugian yang menuju bangkrut. Maka dia mulai memikirkan cara agar butiknya kembali ramai pembeli. Adalah Fendi, sahabat Olivia yang menjadi sumber ide (atau justru masalah) bagi Olivia dalam memecahkan masalah butiknya.
Kemudian disitulah drama ini dimulai...
Misi Olivia untuk menyelamatkan butiknya membuat dia bertemu, berkenalan, dan punya cerita dengan Mahir dan Luc. Kisah lengkap beserta drama drama lainnya bisa kalian baca sendiri ya gue menghindari bikin reviu yang menceritakan detil isi novel karena takut malah spoiler dan bikin orang jadi ga pengin baca novelnya lagi. Hahaha. Mohon maaf nih kalo ada yang kecewa, ehem...
Gue selalu suka cara bercerita Abang yang mengalir santai, dibumbui adegan adegan dewasa, namun padat berisi dalam memporak porandakan perasaan pembaca dan bikin baper. Seriously... Gue baca novel ini sambil geregetan, gemes, dan segala macem perasaan campur aduk. Termasuk deg-degan, senyum senyum baper, terharu, sedih, bahagia, daaaan lainnya. Abang emang pinter mengaduk aduk emosi pembaca.
All men are dogs.
And women need to learn how to be a dog trainer.
Pada awal-awal cerita, akan dikisahkan bagaimana upaya Olivia demi meluluhkan hati Mahir. Saking niatnya... Tapi bukan karena cinta, semua ini Olivia lakukan demi misi mengembalikan kejayaan butiknya. Daaaan setelah sekian banyak cara dia lakukan... Surprisely, yang kecantol justru Luc. Kok bisaaa? Gimana ceritanyaaaa? Mahir itu siapa? Luc itu siapa? Sekali lagi gaes, gue ga akan cerita detil jadi mending beli dan baca bukunya sendiri yes. Yang pasti, akhirnya Misi Olivia untuk mengembalikan kejayaan butiknya berhasil.
Tapi, at least, mau Mahir ataupun Luc.. Intinya misi Olivia dalam mengembalikan kejayaan butiknya berhasil. Tapiiii bukan itu gaes yang jadi ending ceritanya. Misi mengembalikan kejayaan butik adalah pengantar menuju cerita dan ending yang sebenarnya. Daaan yaaaa seperti ala Abang biasaaa, meski si tokoh utama nolak nolak malu malu kucing gitu, endingnya tetep happy. Salah satu dari sekian banyak yang gue suka dari karya Abang karena selalu menawarkan ending yang bahagia. Jujur saja gue ga begitu suka ending sedih. Karena gue bapernya berhari-hari. Baca buku tujuannya seneng seneng kan malah jadi sedih sedih. Hahahahaha.
Mengambil tema selebgram dan endorse-endorsan gitu yang saat ini sedang HOT dan dekat sekali dengan kita-kita ya kan, membuat buku ini jadi teman santai yang asik. Strategi marketing melalui endorse selebgram dewasa ini emang lagi booming dan dirasa lebih maju dan menguntungkan. Ada yang setuju? Anak twitter mengenal istilah buzzer pada masanya. Seperti itulah cara kerja selebgram ini dalamempromosikan produk. Jadi bukan sekedar foto bersama produk trus di upload, tapi mereka bikin konten yang menarik dan seolah olah mereka ga lagi iklanin produk tsb padahal mah iya. Ngerti ga maksudnya? Hahahaa dan kenapa juga gue tiba tiba jadi bahas ginian cobak?
Kembali ke novel...
Jadi, buat kalian yang setipe ama gue dan mencari bacaan yang happy ending, novel ini bisa jadi salah satu pilihan kalian.
Bicara hal lain.. Soal tampilan buku.. Cover kali ini agak sedikit berbeda dengan novel Abang yang biasanya gambar setengah muka atau setengah badan orang. Cover kali ini ga pake gambar orang, tapi gambar tulang orang. Hihihi. Dan kertas covernya lucuk, kalo kata suami kayak kulit ular (yakali kayak dia pernah megang ular aja ye kan).
Pembatas bukunya juga kece, tiket masuk konsernya si Luc. Dengan kertas tebal jadi beneran berfungsi sebagai pembatas buku deh.. Hehehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar