25 Agustus 2019

Uncensored a Review

Judul Buku : Uncensored
Penulis : Citra Ayu Mustika (@olevelove)
Penerbit : Kawan Pustaka
Harga : Rp. 99.000,-
Jumlah Halaman : 280++

***

Ibu-ibu muda yang aktif main socmed mana yang gak kenal akun @olevelove cobaaa angkat tangannyaaaaa??? Rasanya hampir semua ibu-ibu muda, apalagi yang sedang berjuang menyusui anaknya pasti tau dan follow instagram @olevelove deh. Iya kaaan....

Dulu pasca melahirkan Kalandra, ASI ga kunjung keluar sampe ke hari sekian, gue sumpah rasanya stresssssss banget. Curhat sana sini sama sesama temen yang baru-baru punya anak, dan pastinya banyak googling. Sampe akhirnya salah satu teman mengenalkan gue dengan akun @olevelove dan akhirnya gue jadi followingnya ampe sekarang.

Yang tadinya cuma ngikutin tips tips seputar asi dan menyusi, sampe akhirnya jadi ngikutin tips tils seputar perterongannya juga. Hahahahahahahaahah.. dan sejak bahas teronglyf, akun olevelove ga hanya dikenal ibu-bu muda dan ibu-ibu menyusui, tapi juga bapak-bapak lainnya...

Ada banyak hal dalam buku ini yang related banget ama kehidupan gue dan suami sebagai orang tua baru. Gak cuma drama per-asi-an aja loh, tapi juga segala drama tentang urusan rumah tangga ini. Gue semacam menemukan begitu banyak jawaban atas permasalahan-permasalahan yang sering mengganggu gue sejak jadi seorang istri dan seorang ibu. Dan akhirnya bikin gue jadi menghela nafas lega. Asli loh lega banget karena menemukan solusi agar kedepannya jadi lebih baik lagi.

Memang gue akui, shock menjadi seorang ibu baru itu benar adanya. Untungnya gue tinggal sama orang tua. Jadi begitu gue kepayahan dengan status baru gue sebagai ibu, dan segala macam urusan bayi merah, plus suami yang doyan main game (wkwkwkwkwk) ga sampai membuat gue baby blues atau bahkan post partum depresion. Alhamdulillah, support system gue kuat. Makanya gue juga kuat.

Gue suka cara sharing dari Citra yang tidak terkesan menghakimi. Karena tau sendiri kan hari gini masing-masing ibu berlomba jadi ibu yang paling baik. Yang lahiran normal, nyinyirin yang SC (dan sebaliknya). Yang full asi, nyinyirin yang kasih anaknya sufor (dan sebaliknya). Full time mommy nyinyirin working mom (juga sebaliknya). Kadang gue capek banget, padahal setiap ibu (apapun pilihannya) kan adalah ibu yang baik. Mana ada coba ibu yang ga sayang sama anaknya. Iya kan.... nah membaca tulisan Citra, gue bisa menemukan begitu banyak jawaban tanpa merasa dihakimi.

280 sekian halaman berasa sedikit karena gaya menulis dan bercerita yang sangat mengalir. Layout colorfull dan cara penulisan yang macam lagi baca celotehan di socmed juga bikin bacabya jadi ga bosenin. Tapi emang materi-materi didalam buku ini sebenernya berasal dari instagramnya Citra kan, yang sepertinya ga di edit lagi. Masih ada beberapa typo dan kata-kata yang disingkat bikin jadi bikin kurang enak dibaca gitu. Dan untuk followers citra jadi semacam ga ada hal yang baru gitu loh. Gue aja begitu baca beberapa part sampe yang... ah ini kan udah kemarin di IG nya Citra. Jadi gue skip-skip gitu loh. Tapi ya mayanlah.... semacam kompilasi dari celotehan citra di Instagram yang dijadikan satu dalam sebuah buku, yang bisa dijadikan semacam paduan. Wkwkwwkwkwkwk.

The anti mainstream selebgram (yang justru lebih seneng disebut tetegram ya cit)... saat yang lain bahas menu MPASI, cara mengasuh anak, dan lain-lain tips parenting mainstream... Citra justru bahas tips-tips pasutri dengan bahasa blak-blakan yang BISA BANGET jadi paduan ibu-bapak muda dalam mengarungi bahtera rumah tangga agar adem ayem dan minim cekcok. Hehehehehehehe. Dan tips tips pasutrinya semacam click bait agar pengunjung JUGA membaca tips tips Asi yang ditulis Citra...

Sementara ini, buku ini sold out dimana-mana. Keren kan... nyata banget ada begitu banyak pasangan suami istri yang butuh panduan agar tidak tersesat. Wkwkwkwkwk. Tapi katanya udah bisa PO di beberapa toko buku online sih. Coba cek akun @olevelove yaa untuk lebih jelasnya. Gue sih awal tau ada buku ini belum ikutan PO karena gue tipe yang males rebutan. Sampe suatu sore gue iseng search di shopee ternyata stocknya masih ada beberapa dan gue langsung check out, deh. Dan begitulah akhirnya buku ini sampe ke gue, dengan edisi bertandatangan, tapi sayangnya bukan salah satu yang beruntung dapetin hadiah kondom atau bahkan sikat giginya . Wkwkwkwkwkwkwk..

Akhir kata... buku ini benar-benar gue rekomendasikan untuk pasangan suami istri (terutama yang baru menikah dan baru aja punya anak) agar tidak tersesat dalam hidup berumah tangga. Sungguh ada banyak pelajaran yang bisa jadi bahan menjalankan kehidupan. Inget.... happy parents will raise the happy kids. Berusahalan menjadi orang tua yang bahagia, agar bisa mendidik anak-anak dengan baik, dan menjadikan mereka bahagia juga.

OHHH TERUS INGET YAAA BUKU INI UNTUK 18 TAHUN KEATAS. ATAU MEREKA YANG SUDAH MENIKAH SECARA SAH.

Jadi, dedek dedek gemes dah nanti aja baca ginian. Sabar-sabar aja nikmatin masa muda dan masa lajang. Sungguh jadi suami istri apalagi orang tua itu ga semudah yang kalian bayangkan :')

4 Juni 2019

Tukar Takdir

Identitas buku

Judul : Tukar Takdir
Penulis : Valiant Budi (@Vabyo)
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2019
Harga : Rp. 68.000

***
Blurb

Tukar Takdir menceritakan perkara yang kita takuti dan pasti terjadi dalam 12 (dua belas) nasib yang salah satunya mungkin pernah, sedang, atau akan jadi milikmu.

[Takdir 1]
Seandainya aku benar-benar bisa mengulang waktu, apakah aku akan bisa mengubah nasibku dan penumpang lainnya? Atau cuma repetisi tragedi semata?

[Takdir 2]
Saya seperti luwak yang harus merasa bersalah kalau nggak berak karena sudah diberi kandang dan makanan.

[Takdir 3]
Eko nggak perlu bohong, tapi nggak perlu jujur juga. Kita jebak para tahi cecak itu je alam asumsi mereka sendiri.

[Takdir 4]
Godaan setan, penolakan batin, dan rintihan Maryati silih berganti menghantuiku

[Takdir 5]
Aku baru tahu bahwa aku ini berbrda saat Mama memperlihatkan foto-fotoku yang sedang tampil menari di pentas seni taman kanak-kanak.

[Takdir 6]
Kite diguna-guna, Mak! Pasti ada yang sirik banget karena warung kita laku keras!

[Takdir 7]
Aku tak tahu pasti apakah Mamah sedang butuh pelarian, atau sudah terlanjur terbutakan cinta--atau sudah pasrah menerima kenyataan bahwa lelaki sering berbohong.

[Takdir 8]
Selama disini, saya sering menyaksikan mereka yang datang berharap-harap romansa, pulang-pulang hati babak belur.

[Takdir 9]
Kehilangan sahabat saja sudah perih, apalagi kehilangan sahabat yang mengandung masa depanmu; anak-anakmu?

[Takdir 10]
Seindah-indahnya kenangan, kalau diingat dalam keadaan buruk, bisa berbalik menyengsarakan.

[Takdir 11]
Kami juga bisa tampil rupawan. Kami tak selamanya akan menggentayangi tempat gelap dan sepi.

[Takdir 12]
Pantas saja kematian tetap jadi misteri, karena setiap yang tahu, akan dibuat terbungkam saat terlahir kembali.

***
Review Buku

Vabyo is back!

Senang sekali begitu tahu si Akang ngeluarin buku baru lagi. Salah satu penulis Favorite gue sejak kenalan dengan tulisannya di Kedai 1001 mimpi. Karena gak cuma tulisannya aja yang gue idolakan, tapi juga sosok penulisnya sendiri yang meski udah punya banyak buku dan terkenal tapi tetap mau membalas komentar-komentar atau DM receh dari pembaca kayak gue. Hehehehe.

Tukar Takdir adalah buku kumpulan cerita pendek. Ada 12 cerita, yang seperti tulisan-tulisan Vabyo sebelumnya... gak bisa dibaca atau dipahami sekali lewat. Ntah karena plot twistnya, ntah karena endingnya yang ga sesuai ekpektasi, ntah karena rima ceritanya. Pokoknya gue setiap baca cerita fiksinya Vabyo pasti baca ulang kalo dah sampe ending, sekedar menyatukan kepingan-kepingan puzzle yang berserakan selama gue baca. Dan ber "ah-oh" ria karena akhirnya bisa mengerti maksud ceritanya.

Ditulis dengan berbagai macam sudut pandang, yang gak cuma manusia tapi juga hewan. 12 cerita terasa begitu panjang karena membacanya harus benar-benar diresapi. Dan tentu bukan sekedar 12 cerita pendek kosong karena ada begitu banyak pesan kesan yang terselip didalamnya yang bisa menjadi pelajaran bagi kita para pembaca.

Buku ini seperti menyadarkan gue bahwa sebagai makhluk hidup, kita memang seringkali gak puas dengan apa yang sudah kita punya. Semacam kurang bersyukur atau apa, selalu saja iri dan ingin menjadi orang lain... ingin merasakan takdir orang lain... berandai-andai kalau kita yang ada diposisi itu. Padahal apa yang sudah kita punya dan apa yang terjadi pada kita mestilah yang paling baik dari Sang Pencipta.

Favorite gue di buku kali ini : "Serupa dan Serapuh" dan "Duta Rumah Tangga", jadi favorite karena ceritanya ringan dibanding cerita lainnya dan bisa gue cerna dengan sekali baca. Wkwkwkwkwkwkwkw. Kalo ini masalah selera sih. Kalo kalian, suka yang mana?

By the way, gue beli buku ini melalui PO. Jadi bonus tanda tangan dan stiker (terus stikernya dimaenin anak gue sekarang gak tau lagi ada dimana, hiks) pluuussss gue udah punya buku ini duluan dan udah kelar baca BAHKAN saat bukunya belom beredar di toko buku. *ya tapi tetep aja reviu nya naik di blog ini hari-hari gini.  HAHAHA

Covernya sederhana tapi terkesan misterius. Tidak ada tagline, tapi tetep menarik. Kalo gue pribadi beli bukan karena blurb, tagline, cover, atau judul sih. Tapi karena Vabyo adalah salah satu Author yang kalo ngeluarin buku baru gue langsung auto buy. Iya, karena seyakin itu bakalan suka.

Akhir kata... terus berkaya, Akang. Karena selalu ada banyak orang yang menunggu tulisan-tulisanmu, meski mungkin ada banyak juga yang membenci. Bukankah memang dam hidup kita ga selalu bisa menyenangkan semua orang? Hehe. Sehat selalu ya, agar bisa terus menulis dan berbagi kisah pada kami (para pembacamu). Meet up lah kita kapan-kapan.... *ehm

20 Mei 2019

Kissing Stranger

Identitas Buku

Judul Buku : Kissing Stranger
Penulis : Christian Simamora
Penerbit : Penerbit Toro (Imprint Twigora)
Tahun Terbit : 2018
Harga : Rp. 97.000,-
Jumlah Halaman : 342++

***
Tagline

"Hidup cuma sekali,
Kenapa tak menciumku sekali lagi?"

***
Blurb

VENI VEDI AMAVI.

[AKU DATANG]
Sebagai hadiah kejutan untuk hari jadi pernikahan, jauh-jauh hari Esmeralda Saparua memesan paket honeymoon menjelajahi Cape Verde, sebuah negara kepulauan di Afrika. Esme tak tahu Bastian ternyata mengejutkannya lebih dulu.
" I dont love you anymore" ujar suaminya itu, sontak memporakporandakan dunia yang mereka bangun bersama selama ini.

[AKU LIHAT]
Karena sudah dibayar lunas, Esme tak punya pilihan selain berangkat ke Cape Verde sesuai rencana. Dia mengira perjalanan "bittermoon" itu akan kelabu... hingga tak sengaja bertemu dengan seorang travel blogger bernama Jericho Shailendra.

[AKU MENCINTA]
Sadar luka hatinya masih baru dan berdarah-darah, Esme gak mengizinkan dirinya untuk memikirkan Jericho lebih dari teman seperjalanan. Tapi kemudian Esme mendapati sesuatu yang spesial dalam diri cowok itu, yang lebih dalam dan berarti daripada sekedar wajah tampan dan cerita-cerita penuh petualangan. Jericho memiliki hati yang lembut dan gairah yang menggebu-gebu. Membuat Esme meragukan keputusannya sendiri hingga bertanya-tanya dalam hati, apa yang bakal gue bawa pulang di akhir perjalanan nanti: cerita cinta baru atau patah hati sekali lagi?

***
Reviu Buku

Entah gimana caranya bisa rajin ngeluarin buku kayak Bang Christian Simamora ini ya ampuuuun... sebagai reader yang suka ama tulisan doi, ini sungguh bikin gue hepi. Karena apa? Karena ga perlu nunggu lama, udah ada aja buku barunya. Baru beres baca yang satu, udah bisa baca yang lainnya. Horeee... Tapiiiiii sebagai penulis yang kebanyakan menimbun draft di laptop, gue iri... kapan ya gue bisa produktif kayak dia... ide berseliweran banyak, tapi ya itu malesnya ini yang ga ketolongan. Sok sibuk ama tugas-tugas kantor. Loh kok malah curhaaaat...

Buku ini bukan buku pertama yang gue baca di 2019 TAPI malah jadi buku pertama yang gue reviu di 2019. Bukan... bukan karena buku-buku sebelumnya jelek dan ga berkesan buat gue. TAPI YA KARENA GUE MALES AJA. Hikssss... Ini aja untung ketemu mood nya buat nulis dan malah kebanyakan curhatnya.

Oke... Serius....

Buku ini agak beda ama buku Bang Christian sebelumnya karena disini adegan dewasanya baru muncul di 3/5 buku. Iya gue tau pembagian yang aneh tapi ya emang gitu. Jujur gue nungguin dari awal, (ketauan kan)... dan kok ga muncul muncul itu malah bikin gue jadi ga bisa berenti baca buku ini. Penasaran nyari dimana bagian dewasanya. Hahahaha. Maafkan.... Udah gitu adegan dewasanya ga terlalu banyak dan ga terlalu detil. Ohhh jadi dhea suka buku-buku Bang Christian karena itu? Ya nggak sih... tapi kan mayan hiburan. *upssss

Umpatan kasar Esmeralda pas jatuh di Bandara itu bikin gue ngakak. Agak agak ga percaya sebenernya sama apa yang gue baca, jadi gue baca sekali lagi. Masih ga percaya, gue ulang lagi. Terus sampe gue yakin emang gue ga salah baca baru gue ketawa geli. Wkwkwk. Kok bisaaaa kepikiran umpatan itu tuh loh ya Bang. Btw kalo ada yang penasaran umpatan apa, coba dibeli dan dibaca bukunya ya. Dan kalo udah ada yang baca, reaksi kalian gimana?

Nama Esmeralda bikin gue inget Telenovela. Noooo gue ga nonton kok, karena pada masa itu gue masih kecil dan doyannya nonton kartun. Dan akhir-akhir ini emang nama itu lagi ngetop disebut-sebut ya. Apa abang kepikiran bikin novel ini karena itu? Atau cuma inspirasi nama doang? #kepo

Bastian bikin gue bete. Ingin marah dan mencakar-cakar mukanya tapi kemudian gue sadar yaaa kali gue siapa. Daaan lebih menyadarkan diri lagi bahwa BASTIAN ITU GA ADA. Yawda... Etapi Abang ga kepikiran memfilmkan bukunya nih? Mayan kan ada adegan dewasanya. Eh bukan. Maksud gue mayan kan khayalan babu tentang J boyfriend selama ini bisa divisualisasikan oleh film. Yaaaa siapa tau aja kan....

Tapi cerita di Novel ini juga bikin gue sadar bahwa (jangan ajak gue debat masalah feminisme tapi ya) perempuan emang baiknya jangan sibuk-sibuk banget. Takutnya ya yang begitu itu. Suami ngerasa ga diperhatiin, lalu selingkuh. Yang disalahin bukan suami yang selingkuh atau pelakornya, yang disalahin justru si istri kenapa juga sibuk. Ntah juga gue ga ngerti ama keanehan ini. Suami yang selingkuh, istri yang salah. Istri selingkuh, istri juga yang salah. Kan kasyaaaan jadi istri.... Amit amit cabang bayi jauh jauhin yang beginian dari hidup gue. Aamiin... *ketok ketok meja

Gaya menulis Abang yang khas dan rasa penasaran gue nyari adegan dewasa bikin baca 300 sekian halaman tuh kayak bentaaaaar banget. Udah tebel juga kayak yang berasa kurang aja gitu. Dan novel ini juga bikin pengetahuan gue nambah, plus bikin gue jadi googling Cape Verde.

Mau kayak bookreviewer lain ah kasih rating. Wkwkwkwkwkw. Menurut gue, buku ini layak untuk 8 dari 10 jari tangan gue. Karena bintang adanya dilangit dan sungguh jumlahnya ada banyak gue ga sanggup ngitungnya. *garing

3 Januari 2019

First Family Holiday

Sebenarnya ingin liburan itu akhir tahun 2017. Antara Nusa Penida atau ke Belitung. Udah search paket tour, total totalin budget, de el el... tapi harus cukup puas staycation di Palembang aja karena saat itu lagi hamil 5 bulan dan kondisi ga fit fit banget. Daripada ada apa apa dan nyesel, yasudah ditunda aja.

Sepanjang 2018 ga kemana-mana kecuali Muara enim, Palembang, Pagaralam, Lubuklinggau, dan Muara Rupit untuk alasan Pekerjaan dan Keluarga. Maklum ya, keluarga masih tercerai berai begini tempat mudiknya banyaaaaak. Lalu, November awal kedatengan sahabat-sahabat eks.BTPN dan sempet main ke Curup, dan akhir November berkesempatan diklat agak jauh ke medan dan jalan-jalan sedikit.

Lalu di akhir 2018 pas long weekend natal, suami ngajakin liburan. Karena kebetulan Bucilnya Kalandra juga lagi libur sekolah. Yaudah jadilah Family holiday yang jadi liburan pertama kalinya untuk Kalandra  (dan kami sebagai orang tua). Destinasi yang dipilih adalah Belitung, karena kebetulan tiket ke Bali di tanggal segitu lagi muahaaaaal banget. Untuk paket tour, gue ga serching banyak-banyak lagi karena tahun kemaren dah nemu si @tarsiusbelitung jadi pas fix mau ke Belitung ini langsung kontak mereka untuk tanya harga dan minta itinerary.

22 Desember, first flight ke Belitung dengan transit di Bangka. Pesawat jam 06.10 dari Palembang yang artinya jam 2 malam kami sudah harus berangkat dari Prabumulih. Biasanya kalo mo pergi packing dan ngurusin diri sendiri, sekarang ngurusin bawaan anak bayi (dan juga bapaknya dan juga bucilnya). Dan kenapa bayi ga dapet jatah bagasi ya walaupun dia emang ga punya seat. Tapi kan bawaan bayi itu banyaaaaaak. Bawaan Mami nih alakadarnya dan nyempil aja di bawaan bayi. Hiksss...

Sampe Belitung jam 9.15 dan Alhamdulillah ga delay. Nunggu bagasi bentar, karena bandaranya kecil persis kayak Bandara di Lubuklinggau jadi antri apa-apanya ga lama. Keluar Bandara sudah ada Mas Kiki bawa papan nama bertuliskan nama gue. Dan kami langsung dibawa menuju Mie Atep - Mie Khas Belitung untuk sarapan pagi. Kebetulan memang belum (sempat) sarapan. Karena dari rumah ga nafsu, pas transit di Bangka sengaja ga makan karena takut kekenyangan dan ga mood makan mie atep. Hahahahahah

Mie Atep ini mirip Mie Celornya Palembang tapi dengan isi yang lebih rame. Ada udang, tahu, kentang, tauge. Kuahnya ga terlalu kental berwarna seperti mie celor dan kaldu udangnya berasaaaa banget. Minumnya es jeruk kunci yang asem asem seger. Nikmaaaaat. Yang bikin ga nikmat cuma anak bayi resek di baby chair gangguin mami makan. Hahahah. Mohon maaf gue ga bisa infoin harga karena seluruh makan-minum-hotel-beserta akomodasi sudah include didalam biaya paket tournya.

Abis sarapan di Mie Atep, kami diajak Mas Kiki menuju kawasan Laskar Pelangi. Mulai dari mengunjungi replika sekolah laskar pelangi, mampir di dermaga kirana, lanjut ke Museum Kata Andrea Hirata, lalu melewati Kampung Ahok tapi ga mampir karena ya Allah panas terik banget anak bayi rewel mau bobok dan di kampung ahok itu rame banget minta ampun. Dari situ kami lanjut ke Vihara Dewi Kwan Im lalu ke Pantai Burung Mandi.

Karena berangkat dari Prabumulih tengah malem, perjalanan jauh, dan langsung tour seharian... suami yang emang dari berangkat udah ga fit, akhirnya tepar dan demam. Anak bayi juga rewel mau istirahat. Akhirnya kami pulang lebih cepat dari jadwal terus minta check in hotel aja dulu dan dijemput lagi malamnya untuk makan malam.

Selama di Belitung, kami menginap di La Lucia Bouique Hotel by Prasanthi. Hotelnya disepanjang aliran pantai Tanjung Pendam tapi bukan yang beach view. Hotel baru yang instagramable. Hotel ini rekomendasi dari Team Tarsius Belitung. Awalnya gue ingin Bahamas. Terus ditawarin di La Lucia. Pas gue search kayaknya hotelnya bagus, jadi gue okein. Dan emang hotelnya bagus, staf nya ramah, pelayananannya cepat dan baik, makanannya enak enak, dan yang pasti banyak spot spot cantik yang sooooo instagramable.

Hari kedua, harusnya kami Island Hopping. Tapi cuaca dari pagi ga bagus, karena bawa bayi dan juga takut ada apa-apa... jadi kami menukar jadwal hari kedua dengan jadwal hari ketiga. Hari kedua kami dijemput jam 9 pagi... lalu menuju Pantai Laskar Pelangi. Main main bentar, keliling-keliling pantai, dan foto-foto. Hujan gerimis dan angin kencang plus ombak yang lagi tinggi bikin kami ga berani mandi atau main-main nyebur ke air. Cukup dari pinggiran aja. Hahahahaha. Dan Travelling with baby ternyata ga semudah yang dibayangkan booook.

Dari Pantai Laskar Pelangi kami menuju Pantai Tanjung Kelayang, yang juga sebenarnya adalah dermaga untuk Island Hopping. Keliling dan main-main bentar terus foto-fotoan, abis itu langsung menuju restoran makan siang yang beach view persis kayak di Jimbaran Bali. Kalo ga salah pantai ini juga dinamakan pantai jimbaran. Tapi sebenarnya ini masih aliran pantai tanjung kelayang.

Abis itu kami langsung balik menuju kota Tanjung Pandan. Sempat bingung mau ngapain karena ternyata kami banyak motong waktu di pantai-pantai. Yaaa karena ga main air, waktu jadi berasa lama. Akhirnya kami memutuskan untuk belanja oleh-oleh aja. Mas Kiki nganterin Kami ke Klapa, Belut, dan Sepiak. Oleh-oleh yang kaki beli juga standar oleh-oleh kaos khas untuk opa kalandra dan keponakan-keponakan dirumah muara enim, kerupuk dan cemilan khas bangka lainnya, serta pajangan dan magnet kulkas yang ga boleh lupa gue beli tiap travelling.

Setelah dari sana, kami mampir ke Pantai Tanjung Pendam. Niatnya ingin melihat sunset disini, tapi datengnya kecepetan jam setengah lima dan udah keburu bosen sebelum sunset muncul. Hahaha. Pantainya ga begitu bersih, banyak anak-anak kepiting jalan-jalan dipasirnya. Dan rameeeee banget kayak BKB gitu kalo di Palembang. Rame orang jalan jalan sore, ada taman yang banyak main-mainan untuk anak, dan juga banyak warung-warung untuk jajan. Kami keliling, foto-foto, lalu memutuskan pulang. Istirahat di hotel, mandiin ansk bayi, lalu minta dijemput lagi malamnya untuk makan malam.

Hari ketiga Alhamdulillah cuaca bagus jadi kami bisa Island Hopping. Diawali ke Pulau Batu Garuda, yang ternyata cuma bisa foto dari kapal aja loh gue kirain bisa turun main ke pulaunya. Terus langsung menuju ke Pulau Lengkuas, tempat tujuan semua orang yang ke Belitung. Di Lengkuas sebenernya ga ada apa-apa selaim Mercusuar. Itupun mercusuarnya udah gabisa dinaikin lagi. Terakhir suami kesana, akhir 2016, masih bisa naik sampe atas dan fotoan. Tapi mulai 2018 udah ga boleh lagi. Pulau Lengkuas kecil, dan ga bisa dikelilingi juga sih karena cuma satu sisi gitu. Main-main dipantainya juga agak ga seru karena libur panjang lagi rameeeee banget. Tips kalo mo kesini, pilih jangan di lomg weekend ya gaes... abis dari Pulau Lengkuas, Bucil dan Papi Kalandra snorkling dulu ga begitu jauh dari Pulau Lengkuas. Mami ga ikut karena gendong Kalandra. Abis itu makan siang di Pulau Kepayang, pulau yang isinya memamg cuma restoran aja. Rameeeee banget dam seafoodnya segeeer, maniiiiis. Setelah makan kami ke Pulau Batu Berlayar, pulau kecil gitu. Foto foto bentar. Abis itu langsung ke Goa Kelayang, disini tracking agak lumayan jauh gitu. Kalandra digendong sama Papi karena Mami takut ga kuat menanjak menurun gitu. Hahahahaha. Di Goa Kelayang juga ada lepas penyu gitu, tapi gue capek jadi cuma jalan jalan ke goa dan fotoan terus pulang.

Hari keempat, hari terakhir.... pergi ga terlalu pagi karena tujuan wisata harini ga terlalu banyak dan kita juga langsung checkout hotel dan langsung ke Bandara. Hari keempat ini mrngunjungi rumah adat belitung, disana juga bisa nyobain baju adat belitung dengan bayar Rp. 25.000,- yang tentunya ga gue lewatkan. Hahahaha. Abis itu ke Danau Kaolin, yang masih aktif dipakai untuk menambang makanya gabisa dimasukin sampe bawah dan fotoan dikawah. Cuma bisa liat dari jauh kayak tangkuban perahu gitu loh. Abis itu beli Ketam Isi khas Belitung, mampir ke Tosca Gallery Souvenir Belitung dan Gallery UMKM Belitung belanja beberapa oleh-oleh lagi. Hehehe. Terus abis dari situ langsung ke Bandara untuk penerbangan pulang.

Lalu... gimana tour bersama Tarius belitung? Menyenangkan, karena fleksibel. Kita bebas atur waktu mau berangkat jam berapa, berapa lama ditempat wisata, pulang dulu untuk istirahat dan mandiin anak bayi sebelum makan malem, minta anter ketempat yang diluar itinerary dan diluar jadwal itinerary juga. Enak juga karena difotoin pake drone dan gopro, jadi ga perlu keluar biaya tambahan. Dibikinin mini video clip ala ala untuk upload di instagram. Paket tour tang include makan juga makannya ga asal-asalan, udah gitu menunya buanyak banget padahal cuma bertiga, jadi sering ga habis...

Mas Kiki sebagai driver sekaligus guide juga enak. Ramah, baik, sabar ngadepin tamu rewel macam kami. Hahahahaha. Tapi agak kurang aktif menjelaskan tempat-tempat yang kami kunjungi. Jadi kalo ga nanya, ga dijelasin. Untuk harga, di Tarsius Belitung cukup on budget lah. Dan banyak pilihan harga tergantung hotel yang kita mau. Pokoknya enak lah. Bisa diskusi dulu sebelum berangkat.

Di Belitung enak, bebas macet. Malem minggu aja jalanan masih lengang loh. Banyak toko souvenir dimana-mana, jadi cari oleh-oleh ga susah. Yang agak susah cari kaos big size untuk opa, karena size paling besarnya kebanyakan XL. Harga oleh-olehnya juga ga mahal-mahal banget. On budget lah. Kalo kalian mau ke Belitung, cari kaos khas, boleh mampir "Belut". Karena size kaosnya banyaaaak ampe 5L. Dan banyak oleh oleh lainnya juga, pajangan, magnet kulkas, ganci, dll. Pokoknya lengkap. One stop shopping lainnya boleh mampir ke Klapa juga. Lengkaaaap beserta snack snack khas Bangka Belitungnya.

Sekian liputan kali ini. Sampai bertemu di liburan lain lainnya.

Kiss...

2 Januari 2019

Goodbye 2018 - Hello 2019

Seperti selalu,
Kali ini pun mau bikin rekapan tahun 2018 dan sedikit harapan di tahun 2019.

Agak sulit bikin rekapan di 2018 dan mungkin ga terlalu detil karena ganti hape dan lupa mindahin catetan per bulan yang biasanya rutin dicatet. Jadi yasudahlah ya, seingetnya aja. Hahahaha.

Tahun 2018 status berubah (atau bertambah, ya) jadi seorang Ibu. April 2018 melahirkan anak laki-laki ganteng, lucu, dan menggemaskan yang kami beri nama Kalandra Aldebaran Arrazi. Melahirkan normal dengan induksi dan vaccum dengan kontraksi yang maha dahsyat dan cerita lengkapnya bisa dibaca disalah satu blogpost disini.

Selama hamil BB naik 15 kilo, passca melahirkan masih sisa 9 kilo. Alhamdulillah. Selama ini naikin BB susah banget. Resolusi tiap tahun ingin gendut, akhirnya tahun ini kesampean. Hahahahaha.  Akibat BB naik drastis, baju baju banyak ga muat. Selain bikin seragam baru, jadi punya alesan belanja baju-baju baru juga. Eh ternyata keenakan belanja trus tau-tau lemari baju udah penuh. Hihiii.

Tahun ini, pertama kalinya ga lebaran sama Mama Papa karena ikut suami mudik kerumah mertua. Pertama kalinya juga ngerasain mudik lebaran, walau jaraknya cuma dua jam dari rumah. Hahahaha.

Juli 2018, angka kredit cukup dan bisa urus kenaikan pangkat dan golongan. Alhamdulillah, meski lagi cuti tapi banyak temen yang bantuin. Meski dengan bumbu sedikit drama, Alhamdulillah 1 oktober 2018 pangkat golongan baru sudah acc.

1 Oktober 2018 Papi Kalandra pindah tugas ke Muara Enim. Sekian kilo lebih dekat lagi, meski kami bertiga tetap belum bisa tinggal satu atap  Alhamdulillah sekarang jaraknya semakin menyempit. Dan, 1 Oktober 2018 juga, Opa Kalandra resmi pensiun. Sudah saatnya istirahat dirumah dan main sama Kalandra aja.

Akhir oktober, Adek yang nomor dua lamaran. Tahun lalu, anggota keluarga nambah satu. Tahun ini nambah satu. Tahun depan nambah satu lagi. Alhamdulillah makin lama foto keluarga makin rameeee. Dan papah udah banyak saingannya, ga ganteng sendiri lagi. Hehehehe.

Akhir november 2018 berkesempatan diklat ke medan, yang juga jadi liburan pertama kali di 2018. Hahahaha. Karena hamil besar dan punya bayi bikin ga bisa kemana-mana selain paling jauh ya ke Palembang. Itu juga udah seneng banget lah ya... di Medan sayangnya ga sempat ke Dana Toba karena gak ada temen dan pergi dadakan sehingga persiapannya kurang. Inshaallah next diklat ke medan direncanain mateng-mateng biar bisa mampir ke toba. Tapi pas di Medan meet up sama Ika Natassa dan bawa semua buku dia untuk di tandatanganin.

Long weekend natal, pertama kalinya liburan keluarga. Sama Papi, Kalandra, dan bucil yang lagi libur sekolah. Kalandra happy, Mami Papi capek. Hahahaha. Liburan sama bayi ternyata melelahkan. Habis ini kita rencanain liburan keluarga lainnya lagi, ya. Tapi bukan ke Palembang loh...

Tahun 2018 baca lumayan banyak buku, dan memaksa diri bikin reviu nya after baca. Targetnya ga muluk muluk, satu buku per bulan. Alhamdulillah kesampean, lewat dikit. Hahahaha. Bikin akun instagram @ulasan.mami khusus untuk review buku dan Alhamdulillah beberapa kali dapet buku secara gratis di akun itu.

Penghujung 2018 ditutup dengan Mamah sakit dan harus dirawat dirumah sakit. Sebenarnya bukan hal asing bagi kami, tapi karena kali ini Mama tampak begitu lemah jadi cukup mengkhawatirkan. Ditambah drama anak bayi yang semakin besar dan ga mau ditinggal Mami kerja lagi. Ya Allah, kuatkan hamba...

Alhamdulillah untuk 2018 yang campur aduk. Senang dan sedih semuanya ada. Inshaallah menjadi bekal dan pelajaran untuk tahun-tahun sebelumnya. Aamiin.

Sudah siap untuk 2019 dan segala wishlist yang mudah-mudahan bisa tercapai. Apa saja ituuuu....

Angka kredit cukup untuk diklat Auditor muda. Baca lebih banyak buku. Lebih rajin nulis blog. Ketemu christian simamora dan berbagi tips tips menulis (hehehehe). Mau mulai nulis lagi, mudah-mudahan sempetttt.. Pergi (minimal) ke dua tempat baru, ntah sendiri karena dinas atau pun family holiday lagi sama Papi dan Kalandra, atau juga pergi sekeluarga Purbaya lengkap beserta menantu dan cucu. Naik berat badan lima kiloan lagi, biar ada alesan belanja baju baru makin banyak hahahahaha. Bikin sesuatu yang memorable pas ulang tahun Kalandra yang pertama. Melancarkan nyetir mobil, plus bikin SIM. Dan yang paling utama, semoga tahun ini Kalandra sudah bisa tinggal bareng sama Mami dan Papi, ga ditinggal-tinggal kerja lagi... well, you know what I mean. Aamiin. Aamiin. Aamiin....

So.. good bye, good 2018.

And.. Hello, 2019.

Blog Design ByWulansari