12 April 2017

Engagement (Wedding) Ring

Hallooooo....

Balik lagi ke postingan Wedding Preparation yang penuh drama... Hahahaha. Postingan kali ini mau bahas Wedding Ring, dimana nyarinya juga penuh drama dan menguras tenaga xD

Kebanyakan cowok gak mau pake cincin nikah entah karena alasan apa, ditambah lagi cowok gak boleh pake emas kan. Tapi calon suami gue yang ganteng itu ngotot mau pake cincin. Alhamdulillah. Dan ga mau perak karena cepat menghitam (kata dia). Searching sana sini, dia juga tanya sana sini, akhirnya kita sepakat pake Palladium. Yang jadi masalah adalaaah.... Keliling prabumulih dan palembang, kagak tau dimana yang bisa bikin cincin dengan bahan Palladium. Dudududuuu...

Apa kemudian nyerah? Nggak. Tetep tanya sana sini, searching sana sini. Akhirnya ketemu sama Spilla Jewelry. Baca reviu orang kayaknya trusted. Setelah tanya tanya, ternyata proses pembuatannya cukup lama. Dua bulan atau delapan minggu. Saat itu waktunya udah mepeeeet banget. Tapi setelah konsultasi ama CS nya, diusahakan cincin akan selesai sebelum tanggalnya dipake. Baiklahhh...

Sepasang Palladium itu ga murah. Ga seharga emas tapi juga ga semurah perak. Sepasang Palladium dengan berat 10gram itu seharga Satu Suku Emas. Tapi ayank ga mempermasalahkan harga, dan juga ga bertanya apakah Palladium bisa dijual dikemudian hari. I love you so much, my sokn to be husband *kiss*

Dua bulan berlalu dan cincin gue belom beres. Panik dooong. Iya laaaah. Secara engagement day nya udah mepet. Jadi rencananya cincin ini akan kami pakai saat engagement day. Trus nanti pas nikah ga tukeran cincin lagi karena ibu suri bilang gak ada ketentuannya mengenai cincin kawin, harus tukeran cincin dsb alalah itu. Okaaaaaay, meminimalisir berantem dan another drama.. Akhirnya calon penganten nurut. Dan alhamdulillah ibu suri juga nurut tentang tukeran cincin pas engagement day aja.

Lohhh jadi benernya engagement ring yaaa, bukan wedding ring. Hahahaha.

Cincin belom beres dan engagement day makin deket, gue mulai rese sama CS nya Spilla. Untung CS nya sabar ngeladenin gue. Sampe akhirnya mereka kasih kabar cincinnya udah kelar dan siap kirim. Alhamdulillah ya Allaaahh... Apalagi pas dikirimin foto cincinnya gue langsung jatuh hati. Cantik sekali seperti bayangan gue. Oh iya, di Spilla ini bisa design by request :)

Design cincin ini, calon suami yang pilih. Gue kasih pilihan beberapa model dan dia menjatuhkan pilihan pada sepasang cincin dengan bentuk simple. Ayank emang suka yang simple. Cincin cowok cuma bulet polos aja, cincin cewek ada matanya. Cantik. Banget. Gue pun suka dengan pilihan ayank ini.

Yang gue lebih suka adalah ngototnya calon suami gue ini mau punya cincin nikah... Ntah kenapa bahagiaaaaa aja. Mengingat sekian banyak temen cowok dikantor yang bela-belain ngotot ga mau punya cincin kawin dg alasan laki-laki tidak boleh pakai emas. Padahaaal bkar berasa kayak bujang mulu. Hih... Alhamdulillah tanpa mesti dipaksa, calon suami gue yang pengen sendiri.... :)

Tinggal menghitung hari... Satu per satu check list done, cuma belom di bikin bloglost aja. Hahahaha. Maklum, ibu auditor newbie nya sibuuuk :p semoga lancar, dijauhkan dari segala macam godaan, diberikan kesehatan dan keselamatan. Aamiin. Aamiin.

Jadi, gimana sih penampakan cincin kawin gue? Eh.. Cincin engagement sih ya sebenernya... Kan dipakenya pas engagement ntar... Gue spoiler-in ahhh... Hahahahaha... Ini diaaaaa....

Begini saja

"I love you, sayang..."

Tanpa sadar mulutku mengucapkan tiga kata ajaib yang selama ini selalu meluluhkan hatimu. Berharap kali ini pun tiga kata ajaib itu akan kembali berfungsi.

Kamu diam, menatapku dengan senyum perih yang tak bisa aku artikan. Menatapku dengan tatapan penuh luka yang menghujam tepat kehatiku.

Aku mencintaimu, sayang. Pernyataan yang mungkin kau tertawakan karena aku bahkan tidak bisa melakukan apapun setelah mengatakan aku mencintai kamu. Tapi aku mencintaimu, dan entah kenapa aku merasa ga rela ada laki-laki lain yang membahagiakan kamu.

Aku mencintaimu, sungguh. Dan aku sama sekali tidak sedang bercanda dengan perasaan ini. Meski semesta nampaknya sedang bercanda mempertemukan kamu dan aku pada waktu yang tidak tepat. Kenapa sekarang, bukannya bertahun-tahun yang lalu? Kenapa sekarang... Saat cinta menjadi dosa diantara kita.

Tapi lantas aku sadar, bahwa aku adalah seburuk-buruknya lelaki yang mungkin pernah ada dalam hidup kamu. Laki-laki macam apa yang berani menyatakan cintanya padamu tapi lalu dengan tegas mengatakan tidak bisa menikahimu. Maafkan aku, sayang. Maafkan aku karena sudah memenjarakan kamu pada rasa yang tidak tahu akan berujung dimana.

"I know... And I love you, too..." jawabmu pelan, masih dengan tatapan yang tak bisa kuartikan. "Tapi cinta saja ga cukup..." lanjutmu kemudian.

Kamu adalah kesalahan paling indah dalam hidup aku. Entah kebaikan apa yang sudah aku lakukan hingga Tuhan kirimkan malaikat seperti kamu padaku. Wanita  cantik dan cerdas, yang dengan sadar dan tanpa paksaan maupun todongan senjata mau mendampingi aku. Aku yang jelas jelas sudah punya istri, dan dua anak balita.

Sejak awal aku sudah tau bahwa akan ada saatnya kamu melepas genggamanmu untuk menggenggam masa depan lain yang lebih menjanjikan kebaikan padamu. Tapi aku tidak pernah menyangka bahwa akan sesulit ini. Aku tidak pernah menyangka bahwa akan sesakit ini rasanya.

Ternyata, aku mencintaimu sedalam ini sayang...

Kamu yang selalu bisa menenangkan aku saat emosiku mulai ga stabil. Kamu yang peduli, kamu yang perhatian, yang selalu bawakan aku sarapan karena kamu tau aku gak pernah sempat sarapan dirumah. Kamu yang selalu tau dimana letak barang-barang atau berkas-berkas kantor yang aku butuhkan, bahkan kadang kamu lebih tau daripada aku sendiri.

"Sanggup ga ya aku liat kamu nanti dimiliki sama orang lain..." kataku pelan, seperti bicara pada diri sendiri.

Bidadari itu meraih tanganku dan menggenggamnya, lalu berkata lembut "Kamu jangan bikin aku ngerasa jadi kayak cantik banget gini dong, ah..."

Mau tak mau aku tertawa.

"Andai aku bisa lakukan sesuatu untuk jadikan kita nyata, sayang.."

"Tuhan memang bikin cerita kita cuma begini saja. Dan begini aja aku tuh udah bahagia banget kok sayang. Makasih, ya.."

Sesuatu dibalik dadaku menghangat. Kamu memang selalu tau caranya menenangkan aku, sayang.

Ternyata begini rasanya jadi kamu selama ini ya, sayang. Menahan perasaan ga rela setiap kali melihat aku dengan istri dan anak-anakku. Ternyata berat menjadi kamu selama ini, ya...

"Sayang..."

"Yaa?"

"Semoga bahagia, ya. Kamu harus janji kalo kamu akan selalu bahagia. Karena kamu sudah selalu bikin aku bahagia..."

Bagaimana aku bisa bahagia saat separuh kebahagiaan itu sudah kamu bawa pergi, sayang... Bagaimana selama ini kamu bisa bahagia padahal rasanya sepilu ini...

"Kamu juga harus selalu bahagia, ya..."

Akhirnya, kita memang harus bahagia tanpa saling memiliki satu sama lain. Karena seperti katamu, cinta saja tidak pernah cukup.

Semoga bahagia, sayang. Bidadariku...

Blog Design ByWulansari