25 Oktober 2018

The man who plays piano - Review

Identitas Buku

Judul : The man who plays piano
Penulis : Rufin Dhi
Penerbit : Roro Raya sejahtera (Twigora)
Tahun terbit : 2018
Jumlah Halaman : 234++
Harga : Rp. 67.000,-

***
Tagline

"Aku telah jatuh cinta... sebelum bertemu dengannya"

***
Blurb

Bagaimana menjelaskan perasaan yang tak ada logikanya ini?
Jatuh cinta pada orang yang belum pernah dia temui...
Anka sembarangan menamainya Tuan Pianis, orang yang bertanggungjawab atas permainan piano indah yang mengalun dari gedung di sebah perpustakaan.
Laki-laki itu begitu misterius sekaligus memancing rasa penasaran.
Pesan-pesan yang dia tinggalkan untuk Tuan Pianis dibalas dengan tak kalah antusiasnya.
Anka tak ingin laki-laki itu terus menjadi anonim.
Sudah saatnya berhenti menerka-nerka siapa jati diri Tuan Pianis yang sebenarnya.
Anka pun memberanikan diri untuk merisikokan hati demi memuaskan rasa penasarannya.
Dia ingin lebih dekat pada orang yang bertanggungjawab atas binar-binar dimata dan debar-debar didadanya ini.
Sayangnya, Anka tak tahu kalau setelah pertemuan penuh kesan itu, Tuan Pianis yang dia kagumi itu kelak akan membuatnya merasa terpuruk.
Risiko jatuh cinta, kalau kata orang-orang.
Salah sendiri mencurahkan segenap perasaan tanpa pikir panjang hingga yang kini tersisa sekarang hanya hati yang kosong... dan retak.

***
Review

Setelah sekian kali mencoba peruntungan untuk mendapatkan novel ini lewat kuis-kuis dan berujung gagal mulu, gue nyerah dan akhirnya memilih beli aja. Tapi pas lagi diskonan twigora, dan harganya jadi murahhh banget. Alhamdulillah. Soalnya gue penasaran ingin baca, liat dari covernya kayaknya ceritanya bakal manis manis sendu gitu. Hahahaha...

Pertama baca, seperti biasa yang gue baca duluan adalah... tentang penulis! Dan cukup mengejutkan karena ternyata si penulis (yang panggilannya Ipin) ini kelahiran 1997. Buset yaaa... gap umurnya ama gue jauh banget. Yang begini ini bikin gue malu ama draft-draft tak berujung dan cuma jadi penghuni laptop doang. Hikssss....

Rifihana.. Rufin Dhi... Ipin... Rifina... banyak amat namanya ya... ramah banget, asli. Beberapa kali gue berbalas pesan lewat DM instagram, dan ngobrolin post crossing gitu. Semoga selalu tetap ramah kayak gini ya, Dek. Walaupun nanti udah jadi penulis besar, karyanya cetak ulang berkali-kali, dan talkshow sana sini. Hehe. Aamiin...

Baiklah... mari balik ke fokus utama untuk ngomongin novelnya!

Seperti dugaan gue... bahwa cerita dalam novel ini emang manis sendu... cerita anak kuliahan yang bikin gue flashback masa masa manis bertahun-tahun yang lalu. Cih. Hahahaha. Tokoh-tokohnya standar cerita abege. Cewek biasa aja, sahabatan ama cewek cakep. Eh ada cowok yang (sok) cool dan jutek gitu yang ditaksir mati-matian ama si cewek cakep, rupanya lebih milih si cewek biasa aja. Yaaaa tipe konflik yang sering kita temui di cecintaan ala abege lah. Tapi dikemas dengan sangat baik dan ditambah twist-twist lainnya yang mengejutkan gue, bikin novel ini jadi berbeda dengan yang lainnya.

Konfliknya ga sekedar cinta segitiga itu doang. Tapi ada lain-lainnya. Dan gue sempet terkecoh ama satu part ditengah-tengah tentang si Tuan Pianis dan Bastian (yes, kalian harus baca sendiri untuk tau kisahnya). Saat baca buku ini, kita akan dibawa menebak-nebak siapa si Tuan pianis ini. Awalnya gue udah nebak siapa kan... tau-tau muncul Bastian. Sempet yang kagek gitu. Lah ternyata endingnya ya ngagetin dan gak gue sangka juga. Sweet...

Kegiatan surat menyuratnya ini yang bikin gue senyum-senyum. Gue ampe sekarang juga masih suka banget bikin surat-surat kayak gini. Yaaa meski bukan surat kaleng rahasia ya. Tapi sekedar notes-notes kecil buat suami gitu... diselipan kado, kue, atau surprise lainnya. Dan pernah juga dong gue kirimin dia surat cinta yang emang beneram via pos. Dulu, pas masih pacaran. Hahaha. Tapi ya ga dibales ama dia. Ish...

Ada kesalahan penulisan judul pada front dan back cover. Di front PLAYS di back PLAY. Yang bikin gue bingung dong. Hahahah. Tapi ya ga penting-penting juga sih. Ga ngaruh ama isi cerita. Warnanya manis.. sendu... baby blue dan baby pink.. semanis dan sesendu isi ceritanya :')

Cerita kehilangan si Erika agak kurang dapet. Meski bukan konflik utama, tapi toh merupakan bagian tak terpisahkan dari kisah Nona Pengagum dan Tuan Pianis. Hehehe. Atau gue aja yang ga fokus banget baca karena penasaran ama ending dan kebanyakan deksripsi panjang yang gue skip atau baca sekali lewat doang makanya feel nya ga dapet. Hihihi.

Novelnya termasuk tipis. 200an halaman. Gampang dibawa-bawa dalem tas untuk dibaca pas ga ada kerjaan kan ye. Harusnya sih bisa kelar baca dalam sekali duduk, apalagi ceritanya bikin penasaran. Tapi maap maap karena gue cuma sempet baca pas waktu-waktu tertentu (mis : di ruang tunggu kereta) jadi yaaaa kelar baca buku yang tipis kayak gini aja butuh semingguan. Hehehehe

Dan akhir kata, gue ga menyesal memutuskan beli buku ini. Biarlah ga berjodoh menang kuis, berjodoh dapet harga diskonan yang murah banget aja gue udah seneng. Dah aku mah apa atuh....

18 Oktober 2018

[Blogtour] Black Leather Jacket - Giveaway

Sampailah kita diujung Blogtour... Dan seperti biasanya, postingan terakhir ini adalah postingan tentang Giveaway.... Kalian sudah siaaaaap???

Giveaway dari gue ga sulit... dan Inshaallah ga akan pernah sulit. Syarat-syaratnya... pertanyaannya... Hehe... Karena kadang gue juga males ikutan GA yang syaratnya ribet dan banyak banget. Terus gue juga males ngecekin peserta dsh ngikutin satu per satu syaratnya belo. Hahahaha. Yak emang dasar gue pemalas... :D

Kali ini, akan ada satu eksemplar novel Black Leather Jacket yang akan jadi hadiah bagi pemenang giveaway ini. Ga sabaran mau ikutan? Baiklah... simak baik-baik syarat sederhana dibawah ini yaaaa...

1. Memiliki alamat pengiriman di Indonesia
2. Follow instagram @dheaadyta @ulasan.mami @twigora @adit_adit dan @ifnurhikmah
3. Share info Giveaway ini di Insta story kalian, dan tag minimal 3 teman ajak untuk ikutaaan... Makin banyak tag makin bagus yah... biar yang ikutan makin rame... hehehe. Jangan lupa tag ke @ulasan.mami juga (kalo ga bisa tag, kirim ke DM ya biar bisa gue lacak)..
4. Jawab pertanyaan ini di kolom komentar inatagram.. kolom komentar instagram ya, bukan kolom komentar blog. Pertanyaanya : "Apa pekerjaan impian kalian?" | *pssstt, pertanyaan ini terinspirasi dari pertanyaan @anwyd_books yang GA nya barusan gue menangkan kemaren... hehehehe...
5. Format jawaban : nama, umur, domisili, jawaban. Contoh : dhea, 28, prabumulih | pekerjaan impian gue adalah blablablablabla....
6. GA dimulai dari hari ini sampai tanggal 25 Oktober 2018. Pengumumannya Inshaallah sehari dua hari setelah GA ditutup ya...

Akhir kata, selamat mencoba, semoga beruntung....

Jangan males ikutan karena selain syaratnya sudah mudah banget... dan gue kadang milih pemenang tambahan loh buat dikasih hadiah... heheheheh... siapa tau ga jadi pemenang utama, kalian beruntung untuk menjadi pemenang pilihan :)

Kiss kiss

17 Oktober 2018

[Blogtour] Black Leather Jacket - Review

Identitas Buku
Judul : Black Leather Jacket
Penulis : Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah
Penerbit : Twigora
Tahun Terbit : 2018
Harga : Rp. 88.000,-
Jumlah Halaman : 362++

***
 
Tagline
"Setiap cinta butuh revisi"

***
 
Blurb
Laura tak punya alasan untuk menyukai Aidan.
Pertama, Novel debut lelaki itu kini mengalahkan novel-novel Laura di rak best seller.
Kedua, foto Aidan yang terpampang besar di sampul belakang novelnya semakin mempertajam kecurigaan Laura : lelaki itu hanya penulis romance (genre yang dibencinya) bermodal tampang.
Jadi, maaf deh kalau dia merasa keberatan ketika Laura dipasangkan dengan Aidan untuk proyek novel selanjutnya.
Tahu apa lelaki itu soal menulis novel berkualitas?
Semakin jauh mengenal Aidan, Laura tahu bahwa lelaki itu punya pengetahuan luas tentang thriller, genre favorite Laura.
Aidan bahkan hafal kutipan-kutipan Agatha Christie!
Sedikit demi sedikit Laura membangun respek tersendiri untuk Aidan - dan belakangan tanpa dia sadari... cinta.
Tapi sebelum Laura berhasil membuat Aidan tahu tentang perasaannya, lelaki itu menghilang.
Membiarkan proyek menulis mereka terbengkalai begitu saja -- seolah tak ada artinya.
Alih-alih marah, Laura merasa sangat kecewa dengan sikapnya itu.
You're breaking my heart, Aidan, and the saddest part is... you don't even know about it.

***
 

Adalah Laura dan Aidan. Yang satu penulis Thriller yang udah ngetop, satunya lagi penulis romance pendatang baru tapi langsung ngetop. Terbiasa menulis Thriller, dan membenci genre romance karena dianggap terlalu mudah, Laura malah disuruh memasukkan unsur romance dalam novel Thriller terbarunya. Setelah sekian kali usaha yang gagal karena unsur romance nya malah kayak mau bunuh-bunuhan, editor memiliki ide untuk menjodohkan Laura dan Aidan. Menulis berpasangan. Yang tentu saja ditolak mentah-mentah oleh Laura, karena menurutnya siapa sih aidan ini... pendatang baru... kok berani-beraninya mau nulis kolaborasi ama dia... berani-beraninya mau kasih masukan sama penulis senior macam dia.

Disini drama dimulai.

Kalo menurut gue, Laura ini sombong kali pun ya jadi penulis. Yaaa mungkin perasaan takut terkalahkan sih ya.. gila aja ada penulis baru kok langsung terkenal gitu. Bukunya laris manis dan udah cetak ulang beberapa kali pula. Dan dalam enam bulan saja, malah udah mau nulis buku kedua. Sedangkan Laura? Novel terakhirnya terbit dua tahun yang lalu. Bye...

Tapi tetep aja... perasaan tidak open minded dan mengganggap sepele orang lain itu yang gue gak suka dari si Laura ini. Karena menurut gue sudah se-senior apapun kita, jangan pernah menggagap orang lain kecil dan ga ada apa-apanya. Jangan pernah malu belajar sama orang lain, bahkan sama junior sekalipun. *kemudian baper gara-gara novel hahaaaa

....perempuan yang memilih pergi, dari laki-laki yang dia cintai. Padahal laki-laki yang ditinggalkannya itu bisa dibilang punya segalanya. Selalu ada yang lebih besar daripada cinta. Bisa saja uang, ras, suku, agama, atau kebebasan. (halaman 137)

Kisah didalam novel ini gak cuma tentang Aidan dan Laura dan konflik-konflik masalah penulisan mereka berdua saja. Tapi ada Allan dan Claudia, lalu Richard dan Lani. Kisah-kisah cinta penuh makna, haru, dan manis. Meski tokoh utamanya tetap Aidan dan Laura, dan endingnya gue suka karena melegakan, tapi kisah-kisah pendamping lainnya yang saling berkaitan dan menjadi pelengkap kisah utama sungguh bikin buku ini jadi manis untuk dibaca.

Cover boleh hitam-hitam misterius... tapi isi tetap manis doooong. Hehehehe...

Seperti yang kemarin gue bilang, bahwa salah satu penulis novel ini (Adit), adalah teman lama gue. Dan gue udah beberapa kali baca tulisan dia. Dan gue selalu suka. Adit emang paling bisa bikin cerita manis yang gak terkesan menye-menye nyebelin. Kisah-kisah cinta yang santai dan gak bikin mikir berat, tapi tetap meninggalkan kesan selepas membaca. Sweet....

"Aku mungkin tidak akan selamanya ada disisi kamu. Tapi aku janji, aku akan selalu ada untumu."(Halaman 362)

Dari awal baca, gue udah menebak bahwa bagaimanapun caranya Aidan ama Laura ini bakal jadi deh diending. Dan ternyata emang bener. Bukan jenis novel dengan plot twist yang akan memberikanmu kejutan saat membaca. Juga ga ada misteri-misteri yang menuntut untuk dipecahkan. Tapi percayalah, novel ini akan jadi teman mengisi waktu luang yang menyenangkan.
16 Oktober 2018

[Blogtour] Black Leather Jacket - Ask Author


Hallooooo....

Bertemu lagi dengan Rangkaian Blogtour dari gue dan Twigora. Kali ini untuk Novel Black Leather Jacket. Ada yang sudah tauuuuu?? Atau malah udah ada yang baca niiiihhh??? Gue seneng banget karena berkesempatan jadi host, karena emang ingin baca bukunya.

Adit, salah satu penulis Novel ini... adalah teman lama gue (mudah-mudahan aditnya masih inget sama gue heheheheh). Suka iri gimana dia bisa nulis buku begitu lancar dan naskahnya diterbitkan. Sementara gue? masih sok sibuk dengan kerjaan kantor dan draft-draft yang tak kunjung selesai lalu tersimpan saja di laptop. Hahahaha...

Seperti biasa, hari ini akan diawali dengan Ask Author. Dan seperti biasa juga, sebenernya ada banyak banget yang pengen gue tanyain. Lima pertanyaan mah ga cukup. Inginnya seharian ngopi-ngopi bareng gitu, ngobrolin penulisan dan buku. Hihiii... Maybe next time...

Yaudah ya... Langsung aja yaa.... Simak obrolan singkat gue dengan Adit dan Iif dalam lima pertanyaan dibawah ini....



1. Bagaimana cara Adit dan Iif berbagi bagian dalam menulis? Apakah saling bersambung satu bab, satu bagian, satu adegan... atau per tokoh... ataaaauu?

IIF dan ADIT : Proses penulisan ini diawali dengan membuat scene demi scene sesuai dengan sinopsis yang sudah kita buat. Lalu, setiap scene itu ditentukan siapa yang akan menulisnya, bisa karena keinginan pribadi, bisa juga atas pertimbangan si A kayaknya lebih cocok. Ketika sudah selesai, kita baca ulang untuk menyamakan tone cerita dan merevisi mana yang dirasa berlebihan atau malah kurang.


2. Apa ada deadline yang dibuat dari awal.. seberapa lama novel ini akan atau harus selesai ditulis?

IIF : Novel ini ditulis sekitar tahun 2013 atau 2014 lalu. Saat itu hanya ingin menulis aja, enggak ada tujuan lain, jadi enggak ditentukan deadline yang saklek. Makanya, kita enjoy banget waktu menulisnya. Ketika akhirnya memutuskan untuk mengikutsertakan novel ini untuk lomba, mau nggak mau harus direvisi. Jeda waktu yang cukup lama bikin kita serasa kayak menulis baru, he-he. Karena sudah mepet jadi deadlinenya agak ketat, dan akhirnya novel ini benar-benar dikirim last minute.


ADIT :Karena awalnya ini proyek seru-seruan aja, kami enggak menentukan deadline menulis. Pokoknya sampai selesai aja. Jadi memang enggak ada tekanan apa-apa ketika itu. Deadline baru ada ketika naskah ini direvisi untuk diterbitkan. Yang bikin deadline sih editor kita, yang rajin menagih dan mengingatkan.


3. Lebih suka menulis kisah sad ending atau happy ending? 

IIF : IMHO, ending itu tergantung kepada bagaimana persepsi pembaca. Meninggal atau putus belum tentu sad ending, menikah belum tentu happy ending. Aku sendiri lebih suka ending yang realistis, win win solution-lah buat tokoh-tokohnya, jadi enggak selamanya harus memaksakan jadian for the sake of ketentuan 'happy ending'. Untuk ending, balik lagi ke ceritanya, sehingga seringnya aku punya beberapa alternatif ending. Dari alternatif ini, dipilih mana yang real, enggak maksa, dan cocok dengan keadaan tokohnya. 

ADIT : Aku enggak punya preferensi khusus tentang ending. Setelah sekian lama menulis, ending yang akan kupilih adalah ending yang tepat, ending yang sesuai dengan cerita tersebut. Jadi lebih pertimbangan rasional dan teknis berdasarkan keseluruhan cerita. Ending yang tepat itu ya, kerasa klop, seperti potongan puzzle terakhir yang melekat pas pada medianya. Haha. Tapi juga, ending yang tepat itu adalah yang meninggalkan kesan dan rasa penasaran untuk pembaca. 
  

4. Bagaimana awalmula nya sampe Adit dan Iif bisa menulis duet?? Dan apa kelebihannya menulis secara duet, dibandingkan menulis sendiri-sendiri?? 

IIF : Ini bukan pertama kalinya kita nulis novel bareng, tapi ini prosesnya beda ketimbang novel duet pertama. Awalnya sih iseng, ya, karena kita waktu itu lagi suka-sukanya sama Aidan Turner, jadi setelah marathon Being Human, kepengin aja gitu nulis soal Aidan (hence, the name, he-he). Kelebihannya ya enggak pusing sendiri, jadi ada teman  

ADIT : Asiknya menulis duet adalah beban yang harusnya ditanggung sendiri, bisa dibagi berdua. Hehehe. Kalau mentok untuk satu dan lain hal, ada teman berbagi dan berdiskusi yang jelas. Pun, teman duet bisa menutupi kelemahan dalam tulisan kita, dan sebaliknya.  


5. Bagian favorite bagi Adit dan bagi Iif di Novel ini bagian mana?

IIF : Pas mereka duduk-duduk di danau UI. Simpel tapi manis 

ADIT : Aku suka setiap bagian Laura dan Aidan berdiskusi atau saling menyanggah tentang menulis novel. Hahaha. 

* * *

Rangkaian Blogtour Black Leather Jacket sudah dilaksanakan selama satu bulan, dan di blog gue ini adalah sesi terakhir. Jadwalnya mulai hari ini sampai lusa. Akan ada review tentang novelnya dan juga tentunya giveaway. Jadi, pastikan kalian mengikuti rangkaian blogtour ini sampai selesai yaaa... Siapa tau beruntung memenangkan novelnya... Eh, atau ada yang udah menang di blogotur sebelumnya nih??? 

Blog Design ByWulansari