24 Juni 2012

Bicara pada Allah...

Kepada Allah...

Entah apalagi setelah ini. Tapi aku tahu, nggak akan ada hal indah yang terjadi begitu saja, kan? Kita harus berjuang untuk mendapatkannya. Well, dia sudah melakukannya, Allah. Dia sudah berjuang semampunya, sekuat yang dia bisa, untuk mendapatkan apa yang dia mau. Lantas kenapa masih saja terasa begitu sulit, Allah?

Kenapa begituuuu banyak kerikil yang berusaha menjatuhkannya? Kenapa jalannya tidak semulus jalan aku? Terlalu banyak kenapa yang ingin aku ajukan. Apa karena Kau begitu menyayanginya dan begitu ingin membuat dia menjadi sosok yang kuat?

Tapi, Allah. Boleh aku minta sesuatu? sama seperti setiap doa yang selalu aku sebut seusai sholat. Doa yang itu-itu saja dan selalu sama. Mudahkanlah jalannya, Allah. Lancarkanlah segala urusannya. Dia sudah melakukan apa saja yang dia mampu untuk melancarkan jalanku, maka bisakah Kau memberikan balasan yang setimpal padanya? Mudahkan dan lancarkanlah pula jalannya. Agar dia bisa segera mendapatkan apa yang dia inginkan itu. Kau tentu tau betapa dia menginginkan hal itu sesegera mungkin, kan? Jangan tambah bebannya, Allah. Aku mohon...

Kau sudah mengujinya. Dia tangguh. Dia kuat. Dia mampu. Maka jangan tambah ujian itu lagi, Allah. Berilah sedikit hadiah atas kekuatan hatinya. Biarkan dia membuat orang-orang terkasihnya tersenyum bangga padanya. Biarkan dia mendapatkan apa yang memang dia mau. Dia sudah berjuang sekuat tenaga untuk itu. Dia sudah melakukan semuanya sebaik yang dia mampu. Maka mudahkanlah, Allah. Mudahkanlah. Aku mohon...

Jika memang jalannya harus sesulit ini... maka kelak, gantilah kesulitan ini dengan kesuksesan, kerja enak, dan hidup mapan ya Allah. Karena dia sama sekali tidak menyerah sedikitpun di titik sulit yang Kau berikan. Karena dia terus berjuang, berusaha, dan berdoa untuk melewatinya.

Karena dia baik, Allah. Dan dia pantas atas setiap hal baik yang Kau punya.

Aku sayang padanya. Kau tentu tahu itu, kan? Andai bisa, boleh aku meminta sedikit kerikil itu dipindahkan kejalanku saja, Allah? Agar kami bisa merasakan hal yang sama. Agar aku bisa mengurangi sedikit sulitnya. Ah, ya... Jangan khawatir... Aku menggandeng tangannya kok. Aku menjaganya. Semampu yang aku bisa. Tapi tetap saja, andai bisa, aku mau dibagi sedikit kerikil itu.

Jaga dia ya, Allah? Jaga dia selalu. Mudahkan serta lancarkanlah semua urusannya. Jangan beri dia lebih banyak kerikil lagi ya, Allah?

Karena.. (sekali lagi).. dia baik... Dan dia pantas atas setiap hal baik yang Kau punya :)

Amiiiiiiiiin.....
21 Juni 2012

Wisuda

There's no Bebii today. Jadi lupakan foto berdua dan sebuket bunga dari dia. Karena satu dan lain hal, Bebii nggak bisa dateng. Sedih? Jangan tanya. Lo kebayang nggak sih rasanya keluar auditorium dan ngeliat orang lain disambut sama pacar dengan sebuket atau setangkai bunga? Dan gue cuma disambut adek-adek sama mama dan papa. Aahhh... Padahal udah menguatkan hati, tapi tetep aja pas itu mau nangis. Iyaaa... Emang nggak semua orang dijemput pacarnya. Kan nggak semua orang punya pacar. Tapi dua sahabat baik gue yang hari ini wisuda, dijemput pacarnya. Thank God karena hari ini nggak ada ide gila foto bertigaanpasang kayak yudisium kemaren. Kalo iya? Nangis darah gue! Huhuhuhu. *ini para haters yang baca pasti seneng banget deh*




So... Hari ini nggak berjalan dengan baik-baik saja. Telat bangun, rempong jilbab di salon, telat berangkat, kunci mobil ketinggalan dalem mobil yang udah kekunci, sakit perut, keringetan sampe make-up luntur, undangan di winda dan doi belum dateng sampe acara udah mau mulai, digital di mama dan kita terpisah jarak jauh pisan, dan... banyak lagi! Tapi at least, gue seneng. Seneng liat muka bangga mama papa. Seneng denger mereka berbisik lega kalo sulungnya ini udah Sarjana Ekonomi. :')

Sepanjang perjalanan berangkat dan pulang, ada banyak wejangan yang mamah berikan. Wejangan ala ibu-ibu. Peringatan-peringatan yang kata beliau bisa membantu gue. Bawelnya mamah. Kita bahkan ngobrolin bebii. Jadi inget obrolan-random-tapi-jleb sama bebii beberapa malem yang lalu. Hehehhe. Amin ya Allah. Lancarkanlah. Mudahkanlah :)




Dan papah... Seperti selalu... Berusaha membuat gue tampak sama dan merasakan hal yang sama kayak temen-temen gue. Karena tau bebii nggak dateng, dan nggak mungkin beliin gue bunga. Papah beliin gue bunga. Terharu. Kalo nggak malu sih pasti udah nangis. Hhahahha... Eh bukan kalo nggak malu ding, kalo nggak sayang make-up :p karena abis itu masih mau foto keluarga, jadi gue tahan-tahan buat nggak nangis supaya make-up nya nggak ancur :p

with mommy and daddy :)


Terimakasih juga loh buat adek @tariquinn yang udah dateng, bawain bunga, dan fotoan bareng. Hhe. It means a lot for me, sayang. Makasih banyak, ya... Kak dhea sayang tari... Semoga Allah membalas kebaikan hatinya dengan kemudahan-kemudahan lain ya :*

sama tari


Jadi... Udah selesai nih perjuangannya. Tapi bukan akhir. Justru malah awal. Abis ini berjuang lagi nih nyari kerja. Hhahaha... Mudahkanlah ya Allah. Mudahkanlaaaaaah... Amin...

sama adek winda dan adek yona :*

sama kiki.. temen SMA-nya ayank :D doi dengan pujian, kedokteran. Gue? :D

.sama ocha dan jelita.

sama rani


PS : Abis keluar dari salon, si bungsu liat gue dan langsung bilang... "Mbak tata cantik, kayak bidadari...". Ah, God :')






PSS : I will miss you, dear ossy dan winda... Semoga abis ini masih ada "alesan" untuk ketemu dan menggila, ya... Baik-baik dimanapun itu kalian kelak... Semoga persahabatannya nggak putus :*

me - ossy - winda


19 Juni 2012

Pelangi setelah Hujan


.weheartit/



Dear Bebii,

Jadi... What should we do? Hhahaha. Entah mesti marah atau justru malah makasih. She ruins everything, as you know. Iyah. Okeh. Aku sedih. But that's all. Tau kan kalo akan ada pelangi setelah hujan? Nggak selalu emang. Tapi karena udah 'hujan', sekarang kita berdoa aja biar ada 'pelangi' :)

Well.. Ngomong-ngomong soal pelangi.. 'ujan' yang melanda kita aja belum selesai loh, tapi pelanginya udah mulai muncul. Kamu liat nggak? Kalo aku sih jelas banget. banget! Makanya... Kalo aku disuruh milih, mau marah atau bilang makasih, maka aku akan lebih memilih yang kedua. Kesel sih iya. Sedih sih banget. Lupakan lah itu sebuket bunga dan ciuman hangat yang menyambut aku keluar dari auditorium wisuda. Lupakan pula foto berdua yang bakal dipamerin ke anak-anak kelak.

Kalo kamu, pilih yang mana? Marah apa bilang makasih? Iya. Iyaaaa. Aku tau. Jadwal ujian yang kacau, handphone rusak, serta berhari-hari dilanda kebosanan. Belum lagi, ah nggak usah aku tulis disini ya, sayang? :)

Tapi... Sini aku bilangin... Kamu liat nggak hal-hal baik yang terjadi pada kita akhir-akhir ini? Pertama dan segala yang utama, kita jadi tau mana-mana yang patut kita labeli temen. Dan kita juga jadi tau, ada banyak yang berdoa baik buat kita. Iya kan? Lantas obrolan-random-tapi-jleb itu yank? Pertanyaan-pertanyaan kamu yang bikin aku merinding sebadan-badan... Hhahahaa... Juga bisa ketemu mbak... Aku sampe berulang kali bersyukur loh, karena kejadian kampret ini semuanya malah kejadian. Kalo nggak, belum tentu kan? Oh ya,, satu lagi... Karena ini, kita jadi punya waktu dua puluh empat jam selama berhari-hari untuk ketemu dan beraktifitas bareng :D

I love the way you say that you love me... Dan... Kalo aja nggak malu, aku pasti nangis pas denger kamu bilang "aku beruntung punya ayank.. aku sayang sama ayank..". Makasih ya ayank. Aku juga beruntung kok punya kamu. By the way, apa yang aku lakukan akhir-akhir ini, apa yang kamu minta, sama sekali nggak merepotkan buat aku kok. Bener. Aku seneng kok ngelakuinnya. Jangan khawatir :)

Ayank baik-baik, ya? Aku nggak pa-pa kok. Beneran. Allah sekarang pasti sedang menyiapkan sesuatu yang indah buat kita. Ini kita lagi diuji aja ketahanannya. Seberapa kita berhak untuk hal indah itu. Ayank percaya itu kan?

Aku sayang sama ayank. Dan... Aku bangga punya ayank. :)
14 Juni 2012

Mari dibeli, kakak! x))

Mengikuti jejak @adit_adit dan mbak @yuska77 yang garage sale buku-buku lamanya, gue juga ah!! Sayangnya sih sebenernya. Kan mau punya perpustakaan pribadi. Tapi rak bukunya udah penuh :(

Jadi, dengan berat hati gue menjual beberapa buku koleksi gue. Kondisinya masih bagus. Gila, gue kan sayang banget sama buku-buku gue, haha. Jangan khawatir pokoknya :)

Berikut daftar buku-bukunya :

1. Dongeng Afrizal (Pringadi As)
2. Promises, Promises (Dahlian)
3. It had to be you - Terjemahan (Susan Elizabeth Philips)
4. Philophobia (tessa intanya)
5. Letters, Stories, Dreams (Cassandra Nikki)
6. Let Go (windy pupitadewi)
7. Saya bermimpi menulis buku (Bambang Trim)
8. Cinta itu Kamu (Moammar emka)
9. Oh No! (Inneke Basuki)
10. Perfect Princess (Meg Cabot)
11. Ini Rahasia (Netty Virgiantini)
12. My chocolate strawberry ( Dessy R)
13. Dia - Nonier
14. Don't sweat the small stuff for teens (richard carison)
15. 9 Matahari (adenita)

Masing-masing buku gue jual seharga Rp.15.000 ya. Belum termasuk ongkir :D

Kalo ada yang berminat, silahkan mention di twitter @dheaadyta atau kirim email ke adytapurbaya@gmail.com

Kalo beli 5 buku, akan gue kasih gratisan satu buku lain. Gak bisa milih tapi buku gratisannya, ya! Hahaha. Berlaku buat kelipatan. Jadi kalo beli 10, ya gratis dua buku :D

Sementara ini buku-buku yang dijual baru ini. Ntar kalo ada lagi, list-nya bakal gue update.

Mari dibeli, kakaaaak x))
Published with Blogger-droid v1.7.4

The Proposal Versus FTV

Ada yang pernah nonton FTV dengan alur cerita seorang bos cewek berkebangsaan luar yang akan di deportasi karena masa berlaku visanya sudah habis dan memaksa seorang bawahan cowoknya untuk menikahi dia agar dia bebas dari deportasi? Gue lupa (tepatnya sih gak tau) siapa nama pemeran FTV itu tapi gue tau mukanya. Artis-artis yang emang biasa ada di FTV lah. Bukan para pemerannya yang mau gue bahas, tapi alur ceritanya.

Jadi gue barusan nonton The Proposal. Drama hollywood yang alur ceritanya mirip persis banget banget sama FTV itu. Kata bebii sih jelas si FTV yang nyontek, haha. Mulai dari awal hingga akhir. Prolog hingga epilog. Part demi part di dalam cerita. Kejadian-kejadian didalamnya. Astagaaaaa mirip persis banget, sumpah. Bahkan part paling gue suka di FTV itu pun ternyata ada di The Proposal ini.

Bahkan... Karena gue sudah pernah menonton kisah ini versi FTVnya, maka saat menonton The Proposal, semacam nggak ada kejutan gitu buat gue. Gue bahkan udah bisa menebak, abis ini maka adegannya akan ini. Gue juga udah tau bahwa nantinya si cewek akan mengakui perbuatannya dan membatalkan pernikahan boongan itu. Gue udah tau. Seperti yang tadi gue bilang, prolog dan epilognya bokk sama persis. Kampret emang, gue jadi nyesel kebanyakan nonton FTV. Hahahha.

Tapi syukurnya... jalan menuju endingnya yang rasanya berbeda. Berkesan banget buat gue. Saat dimana si cewek mengumumkan kebohongannya dan lari dari altar. Gue yang udah gemes gitu bilang “Ayo, kejar. Kejar. Bilang kalo kamu cinta sama dia” ke si cowok, karena toh di FTV begitu. Hahaha. Tapi ternyata si cowok nggak mengejar loh. Gue yang udah mikir endingnya bakal beda sama yang di FTV. Ini bakal sad ending nih. Gue yang udah mikir mereka beneran nggak jadi nikah. Tapi ternyata, guess what? Tetep happy ending. Dan proses menuju ending itu ya Allah manis banget. Sumpah. Gue yang sampe merinding gitu dong. Mulai membayangkan gimana Bebii melamar gue kelak. #eaaaaaaa. Kalian harus nonton sendiri pokoknya biar feel-nya dapet. Lagian gue ogah jadi spoiler... (lah? daritadi apa? haha)

Dan karena setting tempat antara FTV dan The Proposal ini berbeda, tentu aja gue dengan yakin akan bilang gue lebih suka setting di The Proposal ini. Hahahha. Yaiyalah ya bokk ya. The Proposal mainnya di Sitka dong. Satu kota kecil di Alaska. Daaaaaan, rumahnya si cowok ini (andrew) di tengah-tengah laut. Mesti pake boat pribadi buat menuju kesana. Terus lagi gue suka kamar tidurnya, aaaaah my dream bed room. Langsung ngomong ke bebii. Hahahha. Kamar tidurnya salah satu sisinya adalah kaca yang bisa bikin penghuninya ngeliat pemandangan diluar kamar. Udah gitu pemandangan diluar kamarnya keren lagi. Keren banget, malah! Daaan ada tirai yang bisa digerakin pake remote control buat tutup-bukanya. Gue langsung nyari cerpen lama gue di blog tentang rumah impian gue. Hahaha. Gue pernah nulis tentang ini soalnya, betapa gue pengen banget punya kamar yang salah satu sisinya terbuat dari kaca dan ada tirai penutup yang bisa buka tutup otomatis gitu biar gue bisa leluasa liat bintang :) #KemudianMalahCurcol

Gue suka adegan dimana si nenek ngasih kalung dan gaun pengantin warisan turun temurun keluarga untuk dipake si cewek (Margaretta) untuk di pernikahannya. Gue suka adegan Andrew nyium Margaretta, eaaaaa, tapi beneran loh, berasa banget sayangnya Andrew ke Margaretta. Berasa banget itu ciuman sayang dan bukan nafsu. Bikin mata berkaca-kaca karena terharu. Gue suka part Andrew mengakui perasaannya ke Margaretta. Gue suka kata-kata yang dipake Andrew untuk meminta Margaretta menikah dengannya.

Tapi tetep lah, ya. Kesel gegara nggak dapet kejutan apa-apa. Soalnya udah pernah nonton versi FTVnya. Grrrrr. Padahal film-nya keren. Manis. Romantis. Beneran! Hahahha.

Ada yang udah nonton The Proposal? Atau ada yang udah nonton versi FTVnya (apa sih judulnya gue nggak inget)? :D
Published with Blogger-droid v1.7.4
13 Juni 2012

Kelak

Dear Bebii,

Promise me that you’ll always fine, can you? Nggak usah cerita apa-apa kalo ayank takut bikin dta khawatir. Cukup denger ayank sehat dan baik-baik aja udah melegakan dta. Nggak penting ceritanya, ayank. Yang paling penting ayank baik-baik aja, nggak kurang satu apapun. Ngerti?

Dta masih speechless dong. Hhaha. Bukan karena nggak tau mau ngomong apa. Tapi karena ada begitu banyak hal yang pengen dta bilangin ke ayank. Sampe bingung mau mulai dari yang mana dulu. Hidup nggak lagi bebas, ayank tau itu kan? Jadi biarlah kelak dta bilang langsung semuanya ke ayank tanpa perlu dta tulis satu per satu disini, ya? :) Kelak, sayang. jika sudah saatnya kita ketemu dan dta bisa meluk ayank kenceng-kenceng lagi. Akan ada banyak terimakasih yang dta bisikin ke ayank. Thank you for everything. Terimakasih karena ayank sudah melakukan semua yang ayank mampu untuk bisa melindungi dta. Papah nggak salah mempercayakan ayank untuk menjaga anak gadisnya ini :’)

Oh ya, sayang. Kelak, kalau memang Tuhan membuat jalan kita berdua selalu lurus seperti ini hingga akhir, tolong ingatkan dta untuk menceritakan semua ini pada anak-anak kita, ya? Biar mereka tau, kalo ayah mereka hebat. Dan kita berdua akan sama-sama mengajarkan serta menanamkan hal-hal baik pada anak-anak kita, kelak. Mereka pasti bangga punya ayah kayak ayank. Ayank yang dta yakin banget bakal menjaga mereka semampu ayank. Ayank yang dta yakin pula bakal melakukan apapun untuk membahagiakan mereka. Seperti apa yang sudah dan akan selalu ayank lakukan pada dta :’)

Dan semoga Tuhan memang membuat jalan kita berdua selalu lurus seperti ini hingga akhir, ya? Meski dengan jutaan kerikil tajam. Meski dengan hembusan angin yang kadang terlalu kencang. Amin. Bukankah jalan berdua lebih baik daripada sendiri-sendiri? Hidup nggak akan jauh lebih mudah kalau misalkan kita memilih jalan yang berbeda. Ayank tau itu pula kan?

Baik-baik lah ya, sayang. Biar apa-apa yang sudah kita lakukan dan perjuangkan saat ini tidak akan menjadi sia-sia. Baik-baiklah sayang. Agar benar-benar akan ada “kelak” untuk kita berdua. :)

Just take care of yourself, ayank. Promise me that you’ll always fine. Tuhan menjagamu, setiap saat, setiap waktu. Dta menitipkan ayank pada-Nya, dalam doa di setiap sujud dta.

I miss you, ayank... I miss you so much...
Published with Blogger-droid v1.7.4
9 Juni 2012

09.06.12

Dear Bebii,

Selamat tanggal 9, ayaaank :*
Masih panasan? Masih gemes? Masih ngerasa nggak tenang? Masih keganggu? Hehe. Bisa nggak.. janji sama dta.. mulai sekarang kita berdua akan menganggap hal itu nggak ada?? Iya tau, udah kelewatan. Tapi toh pada akhirnya yang open minded akan tahu mesti percaya pada siapa. Iya kan?

Gini deh... sini dta bilangin... haters gonna be haters.. mau kita jungkir balik melawan mereka, mereka nggak akan berenti, sayang... percaya deh. Kita capek, buang-buang energi, mereka tetep aja gituh. Percuma kan? :)

Jadi... bisa nggak... mulai sekarang kita anggep itu nggak ada?? Bisa ya? Bisa kan? Okeh... that's my bebii :*

Mereka itu adalah cara Tuhan mengajarkan kekuatan pada kita. Jadi mestinya kita makasih loh sama para haters ituh. Kita belajar banyak hal kan gara-gara mereka? :)

Dta sayang wawan... Selalu... Seperti yang dta selalu bilang ke wawan. Dan itu nggak akan pernah berubah. Sekuat apapun bisikan jahat yang berusaha menggoyahkan dta. Kamu nggak usah khawatir, pacar kamu ini hebat. Hatinya udah ditempa sedemikian rupa. Jadi tenang aja, dta nggak akan kalah. Well, kita. Iya, sayang. Kita nggak akan kalah :)

Kita punya banyak teman baik kok, sayang... Mereka-mereka yang dengan setia mendoakan hal-hal baik untuk kita. Mereka yang tau harus memihak siapa tanpa perlu kita bisikin apapun. Mereka yang selalu kita hujani dengan kata terimakasih. Jangan khawatir :)

Jadi.. kalo ayank tanya, "kapan bisa hidup tenang", maka jawabannya adalah sekarang. Kita bisa hidup tenang kok. Bodo amat mereka mau berbisik apa dibelakang sana. Kita berdua bagian bahagianya aja. Bagian nyinyir dan siriknya biar para haters itu ajah :)

Nggak papa dta di nyinyirin. Toh itu malah bikin dta exist kan? Secara nggak langsung, mereka bikin pengumuman tentang siapa sih pacarnya wawan sekarang. Hihi. Masalah cerita apa yang beredar, biarlah sayang. Jelek pun. Mengada-ada pun. Karena toh kita sudah membuktikannya... mereka yang pada akhirnya kenal dta dengan sendirinya akan bersikap selayaknya.

Terimakasih untuk putaran waktu yang sudah dan akan kita lalui sama-sama ya, sayang. Terimakasih banyak sudah selalu membela dta. That's what bebii are for. Hehehe. You are the true superhero kok, sayang. Kamu kan membela dta kapan aja dan apapun kondisinya kan? :)

I love you. I really do.
Baik-baiklah, ya... Kata mamah kita hanya perlu banyak-banyak berdoa. Allah Maha Mengetahui, sayang. Allah Maha Adil :*
Published with Blogger-droid v1.7.4

Long Distance Hearts

Judul : Long Distance Hearts
Penulis : @LongDistance_R
Penerbit : Bukune
Tahun Terbit : 2012
Harga buku : Rp. 34.000

***

Ada yang tau buku Long Distance Hearts? Kumpulan cerita LDR yang diterbitkan bukune, yang berasal dari kisah LDRan para followers @LongDistance_R. Iyah. Anak twitter mah pasti pada tau nih. Anak twitter yang mengalami LDRan juga pasti pada tau nih, pada follow akunnya juga kan? Hehehe. Gue? Gue follow juga kok. Iya tau, pasti pada mau bilang kan gue nggak LDRan kan? Emang ada gituh aturannya cuma mereka-mereka yang LDRan yang boleh follow? :D

Jadi adminnya @LongDistance_R ini temen gue. Duuuh hebat banget yak gue temennya pada penulis major semua. Lah sendirinya? ahahahhaha. Nggak pa-pa. Temenan aja dulu sama penulis-penulis major, jadi penulis major benerannya kelak. Amin. Amin. Amin. Amin. *Ayo yang baca pada bantu aminkan, yak!*

Postingan kali ini akan membahas review gue abis baca buku Long Distance Hearts ini. Lo baca, Dhe? Ya iyalah. Buku fenomenal gituh. Telat emang baru baca sekarang. Seperti kebiasaan gue, gue paling nggak mau ikutan rebutan sesuatu yang direbutkan banyak orang. Jadi pas awal-awal Long Distance Hearts keluar, gue sok-sokan gituh ogah ke gramedia dan cari bukunya. Nah sekarang (pas sebenernya masih banyak juga sih yang nyari bukunya) gue baru deh beli dan baca. Hahaha. Sekali lagi... Lo baca, Dhe? Iyah. Meski gue nggak LDRan, tapi gue baca. Kan nggak ada aturannya kan yang boleh baca Cuma yang LDRan doang? :D

Baiklaaah. Cukup intronya. Akan menjadi sangat panjang dan nggak jelas kalo gue teruskan. Kebiasaan bawelnya nggak bisa ditahan. Kasian yang baca, ngarep review berbobot dari gue, eh malah baca tulisan nggak penting :D Don’t expect too much about my review, ya readers...

Long Distance Hearts. Kisah cinta yang terpisahkan jarak. Terdiri dari belasan kisah (gue nggak sempet ngitung dan lagi nggak ada daftar isinya) cinta yang terpisahkan jarak. Mulai dari antar kota, antar provisi, sampe antar benua. Bahkan ada kisah cinta yang terpisahkan alam. Okay. Yang terakhir itu, ceritanya nyesss banget, pacarnya meninggal :’) Dan setelah gue teliti, ada banyak juga ya book kisah cinta dari temen-temen yang di Palembang. Exist banget gituh kota gue di buku ini. x))

Kalo gue bilang... apa yaa... cerita-ceritanya nanggung. Udah gue bahas juga nih sama mimin @LongDistance_R nya kemaren. Kurang dapet klimaksnya (menurut gue loh ya) karena terlalu singkat. Jadi yang baru mau ngerasa nyess... eh udah abis aja gituh. Belum sempet dapet feelnya, eh udah the end aja. Malah ada cerita yang (nggak usah gue sebut judulnya ya) gue nggak ngerti maksudnya. Sepanjang baca kisah itu, gue yang menerka-nerka, ini maksudnya apaan ya Allah. Pas masih dalam tanda tanya, eh ceritanya udah abis aja gituh. Makin bingunglah gue. Ya tapi itu cuma satu cerita sih. Cerita lainnya, meski ada yang nanggung juga, tapi gue ngerti kemana arahnya :)

Tapi tetep loh, ada beberapa kisah yang bikin gue sesek dan sempet pengen nangis. Untuk kali ini kadar kecengengan gue bisa ditahan karena gue nggak sampe nangis. Gue tau alesannya, karena gue nggak merasakan susah-senangnya LDR itu sendiri. Makanya begitu baca kisah-kisah disini gue nya biasa aja. Hehe. Kalo yang ngalamin LDRan, woooo, pasti berurai air mata nih bacanya. Iya kan? Adek gue gituh soalnya :D

Keren adalah saat gue menyadari keseluruhan kisah yang tertulis di dalam buku ini adalah kisah-kisah mereka yang sukses LDRan. Wow. Keren banget menurut gue. Karena gue adalah orang yang selalu bermasalah sama jarak. Entah kenapa tapi gue nggak pernah berhasil sama hubungan yang terhalang jarak. Maunya gue kapan kangen bisa ketemu, gituh. Tapi, read somewhere... Distance means nothing when someone is your everything. Jadi (mungkin) dalam kasus gue yang selalu kalah sama jarak, mungkin karena memang seseorang yang saat itu menjadi lawan duet LDRan gue is not everything buat gue. Makanya gue kalah. Karena toh kalo memang seseorang itu adalah ‘everything’, nggak akan ada alasan jarak. Iya kan? Mereka-mereka yang menuangkan kisahnya dalam buku ini sudah membuktikannya.

Kemaren sempet ada salah satu sahabat yang dengan kurang ajarnya bilang ke gue : “Lo beli buku LDHearts buat belajar ya, Dhe?”. Gue dengan muka polos dan ekpresi bingung nanya ke dia belajar apaan. Tau jawabannya apa? Dia bilang... “Iyah, buat belajar. Persiapan gituh. Kali-kali aja lo dapet kerja di luar sumsel. Kan mesti LDRan sama ayank..”. Dan obrolan itu berakhir dengan gue menimpuk dia pake bantal!!!

Tapi sahabat gue bener. Long Distance Hearts ini bisa dijadikan sebagai panduan untuk mereka-mereka yang mau belajar LDRan. Iya gue tau nggak ada juga kali yang pengen LDRan. Nah tapi kalo terpaksa harus LDRan... coba deh baca-baca Long Distance Hearts buat liat kisah-kisah mereka yang sukses LDRan, buat tau tips-tips ampuhnya, dan buat menyiapkan hati lo serta meyakinkan kalo nggak selamanya LDR akan berakhir nggak bagus. Oh well, I will not. Gue kalo disuruh milih tetep aja ya ogah LDRan. Berasa beratnya bok. Sekalipun ayank udah everything banget buat gue, tetep aja gue ogah.

Jadi. Siapa bilang Long Distance Hearts cuma cocok dibaca sama mereka-mereka yang sedang mengalami LDRan? Gue buktinya. Gue nggak LDRan tapi gue baca. Dan gue menikmati. Meskipun ada beberapa (errr banyak) yang feelnya belum dapet. Yaiyalah orang gue nggak LDRan, mana bisa dapet feelnya. hehehhe. Tapi kan jadi bisa tau susah-senengnya LDRan. Bisa tau tips-tips ampuh LDRan. Bisa belajar banyak hal dari kisah-kisah para pelakon LDR dalam buku ini.

Last but not least, sedikit saran aja buat amank (si mimin @LongDistance_R), bukan berarti gue udah hebat banget loh yaaa... cuma sedikit saran dari pembaca awam... mungkin next book, kisah-kisah LDRnya dikupas lebih dalam lagi. Hehe. Biar feel-nya lebih dapet dan bacanya lebih "nyess", eaaaaa :D Jadi kan yang bisa menikmati nggak cuma para pelakon LDR. Orang awam LDRan macam gue juga bisa menikmati dan bisa ikutan mewek gituh :D

Nah... Siapa yang belum baca Long Distance Hearts, ngacuuuuung!!!! Apaaaa? Ada yang malah belom tau apa itu Long Distance Hearts? Yuk ke gramedia terdekat yuk... Bukunya masih available di toko-toko buku kok. Tapi mesti buru-buruan, soalnya banyak yang nyari, jadinya suka keabisan :)
Published with Blogger-droid v1.7.4
8 Juni 2012

50 First Dates

Gue udah pernah bilang belum sih... Kalo film favorite gue sepanjang masa itu adalah 50 first dates? Kalo belum, tuh barusan gue bilangin. Hehe. Iya banget. Film favorite gue sepanjang masa itu 50 first dates. Entah udah yang keberapa kalinya gue nonton sejak film itu ada hingga sekarang. Berulang-ulang. Dan setiap kali nonton, nggak pernah sekalipun gue nggak merasa sesak karena sedih dan nangis haru. Iya. Berulang kali pun gue nonton, setiap kali itu pula gue akan merasakan sesak dan haru yang sama.

Ada yang tau film ini? Diperankan oleh Adam Sandler dan Drew Barrymore. Menceritakan tentang cewek yang mengalami kecelakaan mobil dan menyebabkan kerusakan pada otaknya sehingga dia kehilangan kemampuan mengingatnya. Gue lupa apa istilah kedokterannya. Bahasanya ribet dan gue males aja gitu ngapalinnya. Yang jelas, ingatan si cewek ini (Lucy) Cuma bertahan sampe hari dimana dia mengalami kecelakaan. Jadi, setiap hari, berulang kali, dia akan bangun pagi dan merasa sedang berada di hari yang selalu sama. Menjalani rutinitas yang sama dan selalu itu-itu saja. Hari ulang tahun ayahnya.

Kebayang nggak sih lo... rasanya jadi orang-orang terdekat dia? Tiap hari harus berpura-pura berada dalam hari yang sama yang hanya bisa diingat sama si Lucy ini? Tiap hari harus melakukan aktivitas yang sama dan berulang-ulang, bertahun-tahun. Kebayang nggak sih lo gimana bosannya? Tapi si ayah dan si adik laki-laki dengan sabar melakukan segalanya. Cuma supaya si Lucy ini tetep ngerasa baik-baik saja dan senyum bahagia. Well, it’s make me remind with my father by the way.

Ada kalanya si Lucy tau kenyataannya, dijelasin, nangis-nangisan, dan segala macem. Ujungnya doi tidur, besoknya pas bangun lupa lagi. Semacam sia-sia gituh menjelaskan semuanya ke Lucy.

Part paling mengharukan adalah... saat ada seorang laki-laki yang jatuh hati padanya dan bersedia melakukan apa saja agar bisa bersama Lucy. Dialah Henry. Perjuangan Henry untuk bisa bikin Lucy inget sama dia setiap harinya ini yang patut diacungkan jempol. Mengharukan. Dia melakukan apapun. Segala cara. Cuma agar si Lucy bisa mengenali dia dan kembali jatuh cinta padanya, setiap hari. Iya. SETIAP HARI.

In the end, guess whatt, mereka menikah dan punya anak. Setelah berbagai macam upaya, akhirnya Henry menemukan satu cara paling ampuh yang bisa memudahkan Lucy mengingat semuanya dalam beberapa jam dan kemudian mampu melanjutkan hidupnya selama hari itu. What is it? Nonton sendiri deh biar perasaan harunya kerasa banget dengan jelas :D

Dan gue selalu mewek melihat kegigihan Henry. Gigih banget dan pantang menyerah. Banget. Tapi at least, dia dapet hasil dari apa yang dia lakukan. Nggak sia-sia semua perjuangannya. Dan ya, fyi aja nih, si Henry ini dulunya playboy. One night stand sama banyak cewek dan berpura-pura ini itu banyak hal. Tapi begitu ketemu Lucy, dia langsung luluh. Bahkan setelah tau Lucy ‘begitu’, bukannya nyerah dan nyari cewek lain, dia malah berjuang semampunya mencari cara supaya dia dan Lucy bisa sama-sama dan bahagia sampe tua. Aaaaahhhh :’)

Dan iya... 50 first dates ini adalah film favorite gue sepanjang masa. Nggak peduli ada berapa banyak film bagus dan mengharukan lainnya yang kemudian ada, gue tetep suka 50 first dates. Si ayank malah beberapa kali ngasih film lain yang ceritanya tentang cewek-lupa-ingatan, tapi gue tetep aja menganggap 50 first dates ini yang nomor satu. Keren lah pokoknya.

Ada yang udah nonton? Pasti ada kan? Ini film lama loh... So how’s your opinion? Coba bandingkan dengan The Vow dan A Moment to Remember... Dua film lain yang dikasih tonton ke gue sama si ayank. Which one do you prefer? Gue sih tetep 50 first dates! :)
Published with Blogger-droid v1.7.4
7 Juni 2012

trave(love)ing

Judul : Trave(love)ing - Hati Patah, Kaki Melangkah
Penulis : Roy Saputra, Mia Haryono, Grahita, Dendi Riandi.
Penerbit : Gradien
Tahun terbit : 2012

Jadi ceritanya gue udah baca draft-nya trave(love)ing ini, tapi pas dapet versi cetaknya tetep aja gituh gue baca ulang. Ada sensasi yang jelas beda banget dari baca pdf-nya via android dengan layar seupil sama baca versi bukunya :)

Pertama dan segala yang paling utama, terimakasih karena sudah dikasih kesempatan menjadi draft reader dan ngasih testimonial buat trave(love)ing ini ya kakak-kakak penulis! :D

Sesuai tagline-nya. Hati patah, kaki melangkah. Jadi trave(love)ing ini based on true story para penulisnya, yang bercerita tentang keempat sahabat yang (secara kebetulan) bersama-sama melakukan perjalanan dalam rangka mengobati patah hati. Yang gue suka, trave(love)ing mampu menyajikan dua sisi cerita yang feel-nya sama-sama dapet. Cerita tentang jalan-jalannya dapet, cerita tentang patah hatinya juga dapet banget.

Membaca trave(love)ing semacam penggalauan buat gue, sekalipun gue sedang tidak berada dalam nuansa patah hati. Tapi kisah-kisah manis dan berbalut sedih yang ada didalamnya bikin perasaan sendu. Yang tadinya fine-fine aja tiba-tiba pengen mewek, padahal nggak ada masalah apa-apa. Nyahahhaha. Cuma pengen mewek gegara terbawa suasana cerita didalam trave(love)ing. Atau emang gue-nya aja yang emang beneran cengeng banget yak? :D

Mungkin jarak tidak akan membuat kita lupa pada kenangan. Tapi... mengingatnya lebih sedikit. (Mia Haryono)

Tulisan demi tulisan di dalamnya mampu membawa gue hanyut dalam perasaan. Ikut menikmati denyut perih yang Grahita rasakan. Ikut pingin nangis waktu Mia menceritakan tentang mantannya. Dan jadi sirik abis-abisan baca cerita jalan-jalannya Roy dan Dendi. Duh! Tapi.. antara sedih dan sirik, perasaan paling dominan yang gue rasakan saat baca buku ini adalah sedih. Kalo dikasih persentase, sirik dengan cerita jalan-jalannya sekitar 40 persen. Selebihnya yang 60 persen itu sedih. Apalagi bagian cewek-cewek yang nulis. Kalo part Roy sama Dendi sih banyakan senyumnya pas gue baca. Kalo part Mia sama Grahita yang, aaakkk jleb jleb jleb sekaleeeee..

Ada satu bagian paling gue suka. Oh bukan bagian, tapi satu tulisan. Ada satu tulisan paling gue suka di trave(love)ing ini. Satu tulisan yang nancep banget diotak gue dan terekam dengan baik. Satu tulisan yang begitu baca, bikin gue merinding dan kemudian mewek. Satu tulisan, yang lantas ketika gue dapet buku versi cetaknya langsung gue cari dan gue baca ulang pertama kali. Satu tulisan yang adalah sebuah surat dari Grahita untuk Mr. Kopi. Itu... Surat itu... amat sangat.... aahhh kalian harus baca sendiri untuk memahami perasaannya :’)

Selain itu, ada pula kutipan yang paling nancep di ingatan gue dari sejak gue baca draft sampe gue baca lagi versi bukunya. “Distance means nothing when someone is your everything”. Semacam menyadarkan gue kalo ada pasangan yang pada akhirnya menyerah pada jarak, berarti.... ah sudahlah nanti malah jadi curcol :p

Gue suka cara keempat penulis menceritakan sendiri-sendiri pengalaman jalan-jalan dan patah hati mereka masing-masing dan bagaimana mereka menghubungkannya satu sama lain menjadi satu cerita yang utuh. Mereka ini jalan-jalannya sendiri-sendiri loh. Mia ke dubai, Grahita ke Bali, Dendi ke Singapura, dan Roy ke Kuala Lumpur. Dan cara mereka menghubungkan antar satu cerita dengan cerita lainnya itu bener-bener pas, nggak ngegantung, dan nyambung banget.

Gue suka rhyme-rhyme yang ada di awal setiap part. Gue suka potongan-potongan tweet dan kalimat-kalimat manis yang ditulis Mia, manis dan nancep. Gue suka dibikin senyum geli baca footnote nggak pentingnya Dendi dan Roy. Gue suka surat Mr.Kopi-nya Grahita. Gue suka diajak jalan-jalan lewat baca cerita mereka doang. Gue suka cover pink muda dengan gambar jam yang angkanya udah diganti sama move-on dan broken. Gue suka karena dihalaman ucapan terimakasih ada nama gue dan ada testimonial dari gue disini #eh. Intinya, gue suka trave(love)ing.

IMO... Trave(love)ing nggak cuma cocok dibaca sama mereka yang sedang patah hati dan ingin move-on kok. Tapi buat mereka yang hubungannya sedang baik-baik saja pun trave(love)ing asik-asik aja buat dibaca. NGGAK! Bukan buat persiapan kalo suatu saat mereka patah hati loh ya. Tapi buat menikmati cerita-cerita didalamnya dan buat pembelajaran supaya kita lebih menyayangi orang yang ada sama kita saat ini, sebelum perasaan itu menjadi terlambat dan kemudian sia-sia :’) Intinya... gue Cuma pengen bilang kalo trave(love)ing itu cocok untuk dibaca oleh siapapun dengan setiap jenis nuansa hati apapun.

Well. Seperti yang kemaren sempat gue tweet. Gue pengen banget nyuruh seseorang beli dan baca trave(love)ing, sekedar untuk bikin dia tahu bahwa ada kalanya kita harus melepaskan seseorang yang amat sangat kita sayangi agar orang tersebut bahagia. Dan pula untuk menyadarkan dia bahwa, sesayang apapun kita dengan seseorang, ketika suatu hubungan itu berakhir, maka mau nggak mau kita harus berdamai dengan keadaan dan menerima kenyataan. Iya. Gue pengen banget dia beli dan baca trave(love)ing. You know who you are, beli dong bukunya biar lo bisa move-on dari gue #tsaaah

Dan... Diakhir postingan ini, izinkan gue mengutip salah satu footnote Dendi sebagai penutup tulisan gue. “Kepo itu artinya Ingin tahu banget, yang merupakan singkatan dari KEPOlisian”. Nggak ada hubungannya emang buat penutup postingan, pengen aja gituh gue nulis disini x))

PS : Ada banyak kutipan-kutipan manis lainnya yang pengen gue kutip tapi ntar malah jadi spoiler. Gih beli bukunya terus baca terus temuin sendiri kutipan-kutipan manis didalamnya. Yang mana kutipan yang paling kamu sukai? Share sama gue yuk! :D
Published with Blogger-droid v1.7.4
3 Juni 2012

last weekend

Had so much fun yesterday. Pengen langsung posting begitu sampe kostan tapi udah capeeee banget dan lagi sinyal jelek. Jadi baru kesampean posting hari ini, pas capeknya udah ilang, pas udah dirumah dan sinyal udah bagus, tapi “rasa” nya masih jelas dihati. #tsaaaaah

Ah sebenernya sih had so much fun this weekend. Mulai dari seharian ngobrol random dan kangen-kangenan sama ayank, abis itu “surprised” birthday buat Mega terus ngobrol random lagi sampe nyaris jam duabelas sambil foto-foto, terus besok paginya bangun kesiangan dan langsung ke Palembang, muter-muter nyariin tempat benerin hape ayank, udah gitu malemnya nggak tidur sampe jam 4 pagi gegara emosian parah, lanjut besoknya bangun pagi-pagi dan langsung ke PTC buat seminar (gue sampe ketiduran di transmusi bok sangking ngantuknya!), terus lanjut seminar sampe jam lima-an sore, langsung makan bareng dobel date ke Waroeng Steak and Shake yang deket PTC (birthday party-nya si Mega), dan diakhiri dengan nonton stand up competition di Gunz Cafe and Resto sampe jam 10an malem.

Emosian kenapa, Dhe? Masalah yang itu-itu mulu. Sudahlah, nggak usah dibahas. Objek yang bikin emosi juga udah minta maaf. Dejavu sih. Udah beberapa kali soalnya, tapi ujung-ujungnya masih aja gitu. Tapi semoga kali ini bener-bener terakhir. Yang jelas, kejadian ini bikin gue dan bebii belajar banyak hal. Salah satunya adalah tentang ‘percaya’. Hal lainnya adalah... akan selalu ada memang orang yang nggak suka sama kita, that’s life, toh kita nggak akan pernah bisa bikin semua orang suka sama kita. Dan, kita nggak pernah bisa menahan apa yang akan orang bicarakan tentang kita. Tapi kita bisa memilih, mau mendengarkan atau tidak. Kedepannya, kalo kejadian lagi, yasudahlah. Gue akan memilih mendengarkan TAPI tidak mempermasalahkan lagi. Kalo udah kelewatan banget baru “ditegur”, kalo kayak kemaren ini, udahlah diemin aja. Sudah. Harus ada yang mengalah memang. Nggak apa-apa dibilangin pacarnya wawan gini-gini-gini. Toh bebii tau gue dengan baik. Toh ada juga orang-orang yang pada akhirnya kenal gue dengan baik dan nggak asal nge-judge gue :) *untuk temen-temen bebii yang dengan sendirinya pada akhirnya tau gimana gue sebenernya, tanpa harus denger komentar dari orang lain, dan menerima kenyataan bahwa bebii memilih gue... makasih ya. makasih banyak! :) #DanKenapaJadiDiBahasPanjangBeginiDhea

Kemaren, waktu bebii meledak di twitter, gue lagi bareng dia. Pengen ikutan nimbrung tapi android lowbet dan beneran mati, nggak bisa ngapa-ngapain, makanya akun gue nggak respon apa-apa.. Sementara itu lagi di Seminar, nggak bisa nge-charge. Pas diidupin paksa, Cuma bertahan beberapa menit dan Cuma bisa bales satu mention. Lumayanlah. Jadi yasudah, gue pasrah aja melihat bebii berkicau di timeline :p Tapi dia menyampaikan semuanya dengan baik. Apa-apa yang memang pengen gue sampein. Ah kami memang sehati :p

Weekend ini, judulnya perayaan ulang tahun mega. Hahahhaha. Mulai dari “surprised” party sampe ke perayaan beneran dengan makan-makan dobel date di WS. Haha-hihi, curhatan ini-itu. Menyenangkan! Sampe empet hati dan emosi jiwanya melayang entah kemana. Ditambah ngakak parah nonton Stand Up Competition di Gunz Cafe and Resto. Bok! Pecah! Rahang gue sampe kaku karena kebanyakan ketawa. Tapi at least, alhamdulillah banget karena abis itu hati gue plong. Ringaaaaan banget rasanya.

Ngomong-ngomong soal seminar sabtu kemaren itu. FYI aja, itu harga tiketnya “nggak biasa”. Kalo bagi gue sih, mahal. Mahal banget. Dan lagi seminarnya seharian. Dari pagi sampe sore. Tapi nggak dapet makan siang. Bayangin! Jangankan makan siang, snack aja nggak dapet. Jangankan snack, aer mineral gelasan aja nggak dapet. Bayangiiiiiiin.... Malah kalo mau dapet sertfikat, peserta seminar kudu bayar lagi Rp.25.000. Hah? Untung aja pematerinya ‘keren’. Meskipun gue nggak begitu serius dengerin materi seminarnya, tapi at least gue seneng karena udah liat mereka secara langsung :D

Pas abis seminar, langsung bertolak ke Gunz Cafe and Resto nonton Stand up Competition. Free charge tapi ber-kuota. Yang duduk sih ber-kuota. Kalo mo nonton sambil berdiri sih boleh-boleh aja. Gue nggak daftar via twitter buat dapet tempat duduk karena belum pasti mau dateng apa nggak. Kan sayang bangkunya kalo gue nggak jadi dateng. Tapi karena ada temen gue, jadi meski nggak daftar, kami (alhamdulillah) masih dapet tempat duduk. Nonton berempatan... Gue, ayank, mega dan ebeb. Ngakak banget-bangetan selama nonton. Jagoan gue si arul. Lucu parah!! Daaaan... Lo tau?? Di sini kita dapet kaos telkomsel gratis dan dapet snack. Udah gitu kalo mau makan malem disitu juga boleh. Free. Karena udah di booking semua sama telkomsel. Jadi kalo mo makan tinggal pesen aja gituh. Wow. Bandingin sama seminar “mahal” sebelumnya x))

Well. I love this weekend. Keren! Nano-nano. Sebel ada. Seneng ada. Sedih ada. Komplit lah pokoknya. Terimakasih ya ayank, mega, dan ebeb. Next time lagi ya kita agendakan lagi dobel date seru-nya. Hihi. Thank God I have you all. Kalian yang tanpa perlu aku bisikin apa-apa tapi sudah bisa tau tindakan apa yang harus kalian lakukan. Aku sayang kalian :’)

Sekarang, emosinya udah stabil. Please. Jangan dibakar lagi sumbunya. Gue nggak pengen meledak lagi. So does my bebii :)

PS : foto-foto serunya udah di upload ke twitter, fesbuk, dan juga instagram. Karena modem lelet dan gue nge-blog dari android, jadi Cuma bisa posting satu disini :D

How’s your weekend?
Published with Blogger-droid v1.7.4
1 Juni 2012

Selamat Ulang Tahun Mega

Dear Mega,

Selamat Ulang Tahun yang ke-21, sayaaaang. Semua doa baik buat kamu pokoknya! Sehat selalu, baik-baik sama ebeb, lancar kuliahnya, dan cepet nyusul jadi Sarjana Ekonomi yaa... Amiiiin...

Nggak bisa kasih surprise aneh-aneh selaen yang semalem. Hahahaha. If only you named it surprise :p

Kadonya? Haha. Dipake, yaaaa. Meski bukan warna favorite kamu :p

Terimakasih untuk banyak hal, meg... seperti yang selalu aku bilang, you know that I will always count on you. Terimakasih ya Allah.... dikasih sahabat baik kayak kamu, yang tanpa perlu aku bisikin apa-apa, tanpa perlu aku kasih pembelaan, kamu tau mesti berpihak kemana. You know me so well kan, sayang? Kamu tau dengan jelas bagaimana ceritanya dari awal hingga detik ini. Makasih yaaaa... :')

Sekali lagi, selamat ulang tahun ya sayaaaang. Semoga Allah membalas segala kebaikan yang kamu kasih ke aku dan wawan dengan jutaan kebaikan-kebaikan lainnya yang lebih berlipat-lipat lagi jumlahnya.

Love youu :*
Published with Blogger-droid v1.7.4
Blog Design ByWulansari