9 September 2013

..sembilan..

Hallo, sayang....

Karena memang nggak akan pernah mudah, makanya kita harus terus sama-sama :)

Terimakasih kiriman flat shoes merahnya! Sukaaaa. Pasti dipake kerjaa :D besok-besok beliin lagi, yaaa :p

Selamat tanggal 9 yang ke... sekian, sayang...

I love you. Sini gandengan. Jarak adalah sesuatu yang bisa dikalahkan oleh hati :* :* Aku spesial, kamu pasti bisa :p
7 September 2013

CobaTunjukSatu

Judul : Coba tunjuk satu bintang
Penulis : Sefryana Khairil
Penerbit : Gagasmedia


Novel bernuansa sendu. Bikin yang baca merasa nyeri. Hahha. Gue lupa sejak kapan, tapi gue seringkali menolak baca cerita-cerita sedih. Gue nggak suka perasaan nyeri yang kerasa saat gue mendalami cerita itu.

Kelar baca Coba Tunjuk Satu Bintang dalam satu setengah jam saja di sabtu pagi. Nggak, gue nggak skimming kok. Memang ceritanya mengalir, sederhana, nyeeessss, dan bikin nggak mau berhenti sebelum sampe di ending.

Awal baca, gue udah bisa nebak endingnya bakal gimana. Konflik-konflik didalam cerita pun biasa aja. Terlalu jamak dan seringkali dijumpai dalam novel-novel romance. Tapi, detail tentang bintang dan astronominya itu yang jadi penguat di cerita ini. Detail dan sangat jelas.

Well. Gue tau sefry banget. Dia melakukan riset yang maksimal untuk nyelesain buku-bukunya. Kali ini pun gue yakin dia melakukan itu. Maka nggak heran kalau tentang astronominya terasa detail banget :)

I love star, too. Ngeliatin bintang di langit malem itu mendamaikan. Walau ga ngapa-ngapain. Cuma ngeliatin aja :)

Gue suka kalimat di salah satu halaman.

Sebenarnya, kita tidak kemana-mana. Hanya berdiri di tempat yang sama. Kita berhenti berusaha. Kita sama-sama tidak percaya pada apa yang kita punya

Juga beberapa kalimat manis lainnya yang terselip dalam cerita.


Setelah menyelesaikan baca buku ini, gue tau bahwa hidup adalah pilihan. Apapun, semoga nggak pernah salah memilih. Kalaupun memang ternyata salah, semoga masih diberi kesempatan untuk memperbaiki.

Kalo ditanya apa mimpiku, maka aku akan menjawab : "kamu". Segala karir, pekerjaan, dan semuanya.... mengiringi. Tapi tujuan akhir adalah "kamu".

Satu sampe sepuluh. Tujuh untuk buku ini. Selamat membaca :)

4 September 2013

TheJourneys

Nyuri jam kantor dengan baca buku travelling. Bhahahaaa. Plis jangan kasih tau bos gue :D

Setiap kali baca buku Travelling, selalu berujung dengan... Pengen Travelling!!! Rencana sama ayank yang berkali-kali gagal, semoga bisa segera terealisasi. Amin :D

Ada beberapa cerita Travelling didalam ini. Tapi seperti biasa lah, ya. Nggak semua bisa lekat dalam hati gue. Tsah! Ntah karena (menurut gue yang sotoy ini) ceritanya kurang pas, feel-nya kurang dapet, boring, de el el. Nyahahahaha.

Favorite gue punya Vabyo, Alex, dan Okke. Mbak Okke dan Koh Alex bikin Iri gue sama ceritanya. Bikin pengeeeeen ke Karimunjawa dan pantai Kolbano ituh. Sementara kang Vabyo... Er... memang selalu suka aja sih sama tulisan-tulisannya. Bikin bisa membayangkan secara detail tempat-tempat yang doi ceritakan :D

Dan ntah halaman berapa di cerita kang Vabyo ada kalimat dari salah satu stranger berjenggot yang bilang "kamu akan kembali kesini blablabla...", beneran kejadian yah, kang? Jadi barista di Alkohar, itu yang dimaksud, bukan? :D

Kemudian tulisan akang Adhitya Mulya... Ada satu hal yang ganggu, kang. Jadi apa yang pengen dilakukan sebelum pulang dari Senegal? Kok gak diceritain. Kan penasaraaaaan. Hiks. Gaya menulis khas Adhitya Mulya yang kocak bikin nggak kerasa tau-tau udah sampe di ending cerita. Padagal saya masih ngarep ada penjelasan tentang "suatu hal yang mau dilakukan" - nya itu loh abis penjelasan-penjelasan mengenai Afrika-nya :(

Teruuuuus... Ceritanya si Raditya Dika. Gue semacam pernah baca ini tapi gue lupa dimana? Kalo nggak salah disalah satu buku dia, deh. Iya kan bang? Iya kan? Si Perek itu loh yang bikin gue inget banget. Bhahahahaaa. Kok make cerita lama sih, bang. Kan jadi bikin kecewa. Padahal mengharap cerita baru dari abang yang belum pernah dibaca...:(

Cerita lain? Gue baca semua cuma nggak meninggalkan kesan aja. I don't know why. Bukan berarti nggak bagus. Mungkin karena nggak masuk sama jenis bacaan gue aja. Hehehehe.

Foto-foto yang menghiasi halaman demi halaman juga keren. Bikin bisa membayangkan setting dengan lebih maksimal. Berharap suatu saat nanti gue bisa kesana. Amin. :D

Satu sampe sepuluh. Tujuh koma lima buat The Journeys. Cocok dibaca saat weekend (sebenernya), biar ngayalnya maksimal. Hahahaaa.





Judul : The Journeys
Penulis : Vabyo, Alexander Thian, dkk.
Penerbit : Gagasmedia

Gue suka covernya... yang butuh perdebatan panjang buat milih, ya? Hehehehee....
3 September 2013

REFRAIN

Judul : Refrain
Penulis : Winna Effendi
Penerbit : Gagasmedia





***

Setelah sekian tahun terbit, baru beli dan baca sekarang :p Tapi mending daripada nggak pernah baca sama sekali, kan? *pembelaan*

Gue dapet yang edisi cover film. Maudy Ayunda dan Afgan. Cover aslinya kan yang ada amplop biru itu kan... Tapi surprise pas buka bukunya dan nemu tuh amplop biru dengan selembar surat didalamnya. "it's always been you". Begitu liat, ayank langsung bilang.. "Loh, itu kan mestinya nempel di cover". Dan bahkan ayank pun inget :D




Lagi-lagi cerita cinta antar sahabat. Hmpppph... Dan udah lama aja rasanya nggak baca novel yang tokoh utamanya anak SMA. Hehe. Dengan segala eskul, naksir cowok jago basket, cinta diam-diam, blablabla... Tetiba kangen masa-masa itu. Hahahahaa.

Ntah ini perasaan gue aja atau memang gue yang bacanya mengikuti umur, tapi sekarang udah jarang ya nemu buku yang tokoh utamanya anak SMA. Haha. Eh kayaknya ini sih karena sekarang gue bacanya metropop xD *ceritanya ngikutin umur*

Deg-degan yang dirasain si Niki waktu sama Oliver, perasaan Nata waktu liat Niki sama Oliver, Anna yang cuma bisa nahan ati, Dan Helen yang tipikal peran antagonis banget.... Kerasaaaa banget. Feel-nya pas, meski kisah begituan udah lewat dari hidup gue bertahun-tahun yang lalu :D *sekarang udah tua ternyata*

Jalan cerita yang manis, Alur maju yang mengalir, dan ending yang udah bisa ketebak dari awal, bikin novel ini meski sederhana tapi tetap meninggalkan kesan ketika kelar baca. Oh, atau jangan-jangan karena yang baca itu gue... dan gue punya something tentang sahabatan, saling sayang, tapi mendem? :))

Di halaman berapa gue lupa, lagi-lagi ada statement kalau cowok dan cewek tidak akan pernah bisa benar-benar sahabatan. Nggak mau komentar banyak lah tentang ini, cuma mau bilang... Kalo ada yang terlibat dalam kondisi itu, jangan ngeles. Kalo emang enggak... Antara lo nggak beneran sahabatan, atau lo boong. Hihihihi. Apalagi yang sok adek-adekan. Yakaliiiiiii :))

Ketika menyelesaikan halaman akhir buku ini, gue mendadak keinget sama suatu cerita yang kepaksa gue akhiri sebelah pihak. Semoga pihak lainnya yang ditinggalkan tidak merasa tersakiti dan justru bisa ngambil positifnya dari tindakan itu. Karena apapun yang terjadi, niatnya baik. Semoga memang beneran jadi baik. Amiiiiiin.

Satu sampe sepuluh, delapan koma lima buat buku ini. Refresh otak di sela penat kerja. Ngobatin kangen sama cerita-cerita lugu anak SMA. :D
1 September 2013

Marriageable

Weekend produktif dengan baca-baca buku. Bulan ini gue beli 9 buku bacaan dan satu hasil pinjem ke Rani, yang baru gue baca 3. Masih banyak banget kaaan yang belum dibaca °\(^▿^)/°

Pilihan pertama jatuh pada Marriageable by Riri Sardjono.

Judul : Marriageable
Penulis : Riri Sardjono
Penerbit : Gagasmedia, 2013.



Buku lama ternyata. Setelah gue liat di deskripsi buku. Cetakan pertama tahun 2006, dan gue baru baca di cetakan ketujuh, tahun 2013. Hhahaha.

Pertama kenal nama Riri Sardjono itu dari duet barengnya di Time Will Tell bareng Okke Sepatu Merah, yang by the way bukunya belum sempet gue baca juga. Awalnya gue kira Riri ini cowok. Iyee. Sampe gue baca tentang penulis di Marriageable ini xD *maafkan ya mbak Riri*

Gue suka cover Marriageable ini. Seperti totol-totol sapi. Tapi setelah di liat-liat, di bagian bawah ada sepasang errr pengantin? :D

Ekspektasi pertama gue tentang buku ini adalah... Gue kira bakal nyeritain perjuangan Flo untuk menikah. Ternyataaaa... justru nyeritain perjuangan Flo setelah menikah. Blurb di back cover agaknya salah, nih. Etapi apa itu justru teknik pemasarannya? Ah entahlah ~

Kalo gue jadi Flory... Udah gue jambak-jambak si Nadya. Nyahahahaa. Yang jelas sih gue nggak merasa perlu jadi kayak "dia", gue justru bakal bangga dengan diri gue yang cuma "gini" tapi bisa dipilih. Well, ada apa sebenarnya? Silahkan baca sendiri. Semoga lo berfikiran seperti apa yang gue fikir. Ngapain iri, ngapain jealous. Dia kan cuma mantan pacar. Sebaik dan sebagus apapun dia, tetep aja nggak dipilih. Iya kan? *ketawa cantik*

Yang agak mengganggu dalam novel ini menurut gue adalah panggilan sayang antar mereka. Barbie, Cinderella, Juliet, etc. Sejenis dengan panggilan "say" atau "cin" antar wanita dewasa ini sih ya. Tapi entah kenapa panggilang barbie, cinderella, juliet, dan sebagainya itu... karena terdengar nggak biasa... malah bikin gue ngerasa.. kok lebay? Hihi. No offense loooo. Mungkin cuma karena gue nggak biasa aja. Iyah. Mungkin karena itu ;)

Novel setebal 357 halaman ini gue kelarin baca dalam dua hari. Karena terpotong-potong kencan sama pacar dan main-main sama fathir-fadhil-rio (tiga keponakan super gue yang seharian kemarin ngajakin tantenya searching gambar kereta api di google. Ah, kids!).

Keren. Nggak membosankan. Walau adegan hotnya agak kurang *loh*. Bacaan ringan. Cocok dibaca untuk mengisi weekend. Hanya saja, menurut gue, emosinya kurang kerasa. Ntah bagian apa yang kurang dari novel ini. Apa terlalu banyak dialog. Atau justru tokohnya yang kebanyakan. Yang jelas, gue kurang dapet feelnyaaaa. Oh atau karena gue baca di seling main sama ponakan, kali ya? Mungkin ~

Satu sampe sepuluh. Hm... Hm...Tujuh buat Marriageable. I love its cover, Dwi Annissa Anindhika ini emang jagonya cover manis dan lucu, deh! :D

Ada yang udah baca?

Menjawab tagline novel ini. Gue mau nikah, asal... Me? Asal sama cowok. Seiman. Punya kerjaan jelas. Dan yang jelas, milih gue dari cewek manapun lainnya :D
Blog Design ByWulansari