30 November 2010

..HAppy 30th years old, Dhea... (jejakubikel)


19 November 2020.
Dear Dhea ;)
Kalau kamu sempat membaca surat ini, itu artinya kamu sudah sampai di umur tiga puluh mu…
Selamat Ulang Tahun, Dheaaaaa…. Selamat datang di umur tiga puluh :)
Apa kabar, Dhea? Saya harap kamu baik-baik saja yah… dan saya harap kamu bahagia…
Kamu masih inget nggak? Sepuluh tahun lalu, waktu menulis ini, beberapa hari menjelang usia dua puluh tahun mu… kamu sangat takut untuk menjadi dua puluh tahun.. karena menurut mu umur melewat umur belasan maka segala tanggung jawab berat semakin bertumpu padamu.
Kamu menangis pada shalat malam mu dan mengadu kepada Allah, agar diberikan kesempatan merasakan umur belasan mu lebih lama.
waktu itu kamu bilang, kamu –hanya- belum siap menjadi dua puluh tahun.
kamu belum siap dengan segala tanggung jawab yang harus kamu emban. iya kan?
Tapi.. lihat, Dhea.. sekarang bahkan kamu sudah memasuki umur tiga puluh-mu. Kamu berhasil melewati sepuluh tahun dengan umur kepala dua. Yang saya yakin, kamu lewati dengan hal-hal indah. Iya kan?
apa kamu masih takut, Dhe? Apa kamu masih menangis ketika mengadu pada Allah di shalat malam-mu? Apa sekarang kamu pun takut dan tidak siap memasuki umur 30-an?
SAya rasanya jawabannya IYA.
Dhea…… ketakutanmu tidak beralasan. Jadi, jangan simpan ia lebih lama untuk menghantui mu.
Kalo kamu selalu takut, berarti kamu tidak mensyukuri umur mu yang selalu bertambah. Bagaimana bila tiba-tiba umur mu berhenti di sembilan belas tahun??
Ah, Dhea… saya ingin tahu bagaimana keadaan mu sekarang.
Kamu pasti udah jadi penulis sukses yah? Adakah novel mu yang bestseller? Sudah berapa buah Novel yang kamu tulis sejak #relationship mu?
dan, bagaimana dengan koleksi Novel mu? Wah, pasti sudah bertambah banyak yah… terakhir, sudah hampir 3 rak tinggi. (Inget kan mamah mu selalu marah-marah karena setiap minggu kamu selalu membeli satu –bahkan lebih- novel, hihi). Sekarang sudah sebanyak apa yah koleksi buku mu? Atau jangan-jangan kamu sudah merealisasikan mimpi mu membuka perpustakaan baca gratis bagi anak kurang mampu, ya? Mulia sekali cita-cita itu, Dhe… Semoga kamu benar-benar telah mewujudkannya sekarang.

Oh iya... bagaimana dengan mimpi menajdi guitarist rock mu, Dhe? hihi… impian besar yang selalu di tentang kedua orang tua mu… Apa sekarang sudah tercapai? Hemm,, kalopun TIDAK,, yakinlah Dhe… itu bukan jalan terbaik buatmu… Allah kan tidak selalu mengabulkan apa yang kita minta, tapi Allah selalu memberikan apa yang kita butuh. *semangat yaa… Eh? Tapi? kalo memang sekarang kamu sudah menajdi guitarist rock terkenal, saya sangat BANGGA sama kamu. Kamu memang tak pernah lelah berjuang demi mencapai cita-cita mu yaah… salut!!!
dan, bagaimana dengan mimpi-mimpi mu yang lain? Sudah berhasil backpacker­-an kemana saja? sudah ketemu penulis siapa aja? sudah bisa nyetir mobil kan? Bahasa inggris mu juga sudah aktiv kan? Oh iya? sayur? Apa sekarang kamu masih nggak makan sayur, Dhe?
Ngomong-ngomong, pasti sekarang kamu sudah menikah kan, Dhe?? siapaaa? Siapa suami mu itu?? pemain gitar idola mu itu kah? saya selalu berdoa sepenuh hati agar kamu dan dia dijodohkan :) rasanya dia memang yang tepat untuk mu, bagaimana tidak? dia lah yang selalu kamu cari ketika sedih, seneng, takut, bingung. Dia yang selalu siap sedia untuk mu. Atau kaaaah, kamu berhasil meluluhkan #tetangga? hihi.. atau malah sekarang sudah dengan orang lain? Siapapun jodoh mu itu, pastilah dia lelaki paling tepat dan terbaik dari Allah. Syukurilah :)
dan, bagaimana dengan anak-anak mu, Dhe? Udah punya berapa anak sekarang? Cowok apa cewek? pasti semua lucu-lucu, baik, dan jelas pintar seperti mu. Semoga sifat pemalas dan berantakan mu nggak menurun ke mereka yah? hihi… Pasti kamu sering membelikan buku bacaan untuk mereka kan, Dhe? Anak-anak mu sangat beruntung memiliki ibu sperti mu :)
Terus… pekerjaan tetap mu sekarang apa? berhasilkan menjadi seorang pegawai bank? atau kamu sudah memiliki pekerjaan lain? apapun pekerjaan mu itu, Dhe… saya tau itu adalah yang terbaik buatmu dari Tuhan. Semangat jalani semua itu. Kamu HEBAT, Dhe… saya mengagumi mu.
eh? apa sekarang kamu masih susah bangun pagi? udah bisa masak belum? kalo nyuci baju? Apa kamu masih merengek ke papah kalo ada apa-apa? Masih suka ribut dan selisih pendapat sama mamah? Lantas adek-adek mu? Apa kamu sudah memenuhi janji mu membahagiakan mereka? Beliin laptop buat dek winda saat dia baru masuk kuliah? Beliin mio buat dek yona? Apa mama dan papah sudah naik haji, Dhe? Apa dek winda berhasil masuk dokter gigi? Yona sekarang pasti udah besar banget yah :)
Sekali lagi, selamat ulang tahun ya Dhea…
Semoga hari-hari mu selalu di berkahi Allah, selalu dalam jalan lurus-Nya, selalu diberikan-Nya semua yang terbaik :)
Selamat datang di umur tiga puluh tahun mu yaaa…
sekarang, pasti kamu punya banyak mimpi-besar-dan-gila yang baru kan? kamu memang seorang pemimpi. Haha. Tapi itu perlu, karena hidup tidak akan berarti apa-apa tanpa mimpi-mimpi :D Tetap semangat menjalani hidup, berusaha menggapai semua mimpi. Jadi istri dan ibu serta saudara dan anak yang baik bagi orang-orang tersayang di sekitarmu. Amin.
Salam sayang,
Adyta “dhea” Purbaya – 20 tahun :)

....
NovemberMenulis bersama Jejakubikel
Tema : Surat untuk diriku, 10 tahun lagi
29 November 2010

Delapan Peri - Sitta Karina

Pertama dari segala yang utama, saya ingin memperkenalkan diri. Nama saya Adyta Purbaya. (penting loh! nanti Mbak Sitta nggak tau sama saya, hihi) Dan saya baru saja menyelesaikan membaca Delapan Peri – Sitta Karina dalam sekali duduk :)

Delapan Peri adalah “tulisan” kedua Sitta Karina yang saya baca, setelah sebelumnya (beberapa hari yang lalu) saya membaca Kumpulan Cerpen Pertama Kalinya! milik Sitta Karina. 
yayaya, saya adalah book-freak yang bahkan bisa menghabiskan lima novel dalam satu hari :D *Asal tahan denger omelan si mamah yang memekakkan telinga ketika saya berdiam diri seharian dikamar membaca banyak buku, dan mandi sekali dalam sehari, lupa makan-minum, lupa segalanya :D

Jujur-jujuran nih… Saya baru membaca dua tulisan Sitta Karina. *telat banget yah? Padahal Sitta Karina sudah menghasilkan sekian banyak tulisan dalam bentuk buku yang (pastinya) bagus-bagus. Tapi, itulah kenyataannya. Saya baru membaca DUA dari sekian banyak buku yang udah ditulis Sitta Karina. huhuhu

Telat tetap lebih baik daripada tidak sama sekali kan? #ngeles :D

Awal “tau” Sitta Karina?? Sepertinya lagi-lagi saya harus mengakui bahwa saya amat sangat telat :D Saya baru “kenal” dengan sosok Sitta Karina (Jiah kenal, emang udah pernah ketemu? Haha) Sekitar awal Maret lalu. Ketika saya memutuskan untuk membeli salah satu Novel karya Mbak Okke Sepatumerah yang berjudul Heart Block. Disana, di halaman awal, ada tulisan Sitta Karina. Pendapat Sitta Karina tentang Novel itu. Well, setelah membaca itu, saya langsung search ke google. Who is Sitta Karina absoloutly? Hihi (Ampun dah telaat telaaat bangeeeeet). 

Pendukung lainnya saya kenal Sitta Karina adalah situs jejaring sosial bernama twitter. Saya lupa sejak kapan saya menjadi followers Sitta Karina. Yang jelas, dari sanalah segala keingintahuan saya terhadap buku-buku SItta Karina membesar. Apalagi kalo baca twit dari beberapa penggemar bukunya, saya semakin ingin tahu.

Beberapa judul dari beberapa tulisan Sitta Karina bertemakan Hujan – dan Pelangi. Dua hal yang “juga” saya suka. Saya suka Hujan. Saya suka bau rumput yang basah terkena hujan. Apalagi ada bonus pelangi yang indah setelahnya. Seperti yang Sitta Karina tulis dalam salah satu cerpen-nya di Delapan Peri.

*Ehem* *kembali ke main purpose* Saat ini, saya ingin membahas buku Delapan Peri – Sitta Karina, yang berisi enam belas tulisan dalam bentuk cerpen yang pernah di muat di majalah CosmoGirl! Buku ini saya pesan online langsung dari TerrantBooks, dan sampai ke alamat tujuan hari kamis kemarin, tapi karena alamat tujuannya adalah alamat sodara saya dan saya sudah keburu mudik, jadilah buku ini baru sampai ke tangan saya tadi pagi :D Buru-buru buka, dan surprise dengan tanda tangan Mbak Sitta Karina di halaman terdepan (terimakasih TerrantBook, hehe) karena kemarin pihak TerrantBooks bilang udah nggak ada lagi delapan peri bertanda tangannya, hiks.

Ternyata sampe baris ini pun saya masih menulis hal-nggak-penting bukannya malah me-review Delapan Peri, hihihi.

Oke.*sekali lagi kembali ke main purpose dari tulisan bawel saya kali ini adalah... review Delapan Peri - Sitta Karina : (semoga nggak ngalor ngidul kesana kemari lagi, hihi)

Enam Belas Tulisan dalam bentuk cerpen di delapan peri saya habiskan dalam sekali duduk. Dari jam 3 sore, baru selesai sekarang, (hampir jam delapan malam). Rekor baru saya untuk membaca kumpulan cerpen. 
Untuk Kumpulan Cerpen Pertama Kalinya! atau beberapa kumpulan cerpen teman-teman #99writers, saya harus menghabiskan beberapa hari untuk membacanya. Karena itu cerpen gitu loh! antara cerita yang satu dengan cerita yang lain tidak ada kaitan sama sekali. Jadi kalopun kita berhenti membaca di satu cerita, dan melanjutkannya besok, lusa, minggu depan atau bahkan bulan depan. Tidak ada beban dalam otak dan rasa penasaran bagaimana kelanjutan cerita tersebut. (sebenarnya itulah alasan kenapa saya jarang bisa menikmati kumpulan cerpen). Karena cerita demi cerita yang terlalu sedikit, klimaks yang tidak terlalu nyata, pendeskripsian tokoh yang nanggung, dan lain-lain, dan lain-lain.

Tapi berbeda dengan delapan peri… Saya bersemangat sekali membaca dari awal hingga akhir. Bahkan saya tidak melepaskan buku itu ketika saya harus makan, minum, ke kamar mandi untuk buang air kecil, menelpon papa, dan serangkaian kegiatan lainnya (kecuali mandi dan sholat, yang ini terpaksa buku nya di tinggal dulu, hahah). ada sesuatu dalam setiap cerita pada Delapan Peri yang memaksa saya untuk terus dan terus membaca dan menghabiskan cerita demi cerita di sana. Terus dan terus membaca cerita demi cerita, hingga akhirnya cerita pendek berjudul Delapan Peri, pada halaman 169, ketika membalik kehalaman kemudian, saya malah mendapati profil singkat Sitta Karina.

What?? Udah kelar? Abis? Segini aja cerpen nya? Ahh… saya masih mau dan masih terus mau membaca puluhan bahkan ratusan cerpen Sitta Karina. Saya masih ingin terus menikmati imajinasi-imajinasi liar yang saya bangun sendiri dalam pikiran saya untuk setiap cerita-cerita di sana. Asal buku ini jangan di film-kan saja, karena akan bakal sangat amat merusak imajinasi saya yang sudah di bangun untuk itu :D

Hal yang saya suka dari sini, di luar konteks cerita yang mengalir dan sangat nyaman di baca. Tidak terlalu berat, tapi tidak juga terlalu ringan. Tidak menimbulkan kerutan di jidat untuk memahaminya, tapi tidak juga terlalu mengalir seperti air ketika membacanya.

Di samping itu, lukisan-abstrak-berwarna-warni (hihi) yang di selipkan di lembar-lembar tak terduga pada beberapa cerpen juga cukup menarik perhatian dan menghibur mata saya dari kelamnya hitam-putih tulisan. Nggak, saya bukan penderita Skizofrenia seperti dalam salah satu cerpen disini kok. Sumpah! Buktinya saya mampu menyelesaikan Delapan Peri hanya dalam sekali duduk, dan melanjutkan menulis review ini setelahnya. Hanya saja, kelelahan mata terhadap warna hitam-putih tulisan yang rapat, terasa terhibur dengan ada nya gambar warna-warni, meskipun gambar sederhana, tapi mengagumkan. (Ini pasti gambaran tangan Mbak Sitta Karina sendiri, kan? :D)

Well, setelah membaca suatu buku, maka kita akan ditemukan pada pertanyaan "Apa yang kamu dapatkan dari buku itu? Manfaat setelah kamu baca buku itu apa?"

Setelah membaca Delapan Peri… Banyak hal yang saya pelajari, tentang cinta, persahabatan, peduli keluarga. Bahkan tentang imajinasi seperti peri-peri hutan layaknya di cerita Delapan Peri. *Sesuatu yang sama sekali tidak pernah mampir ke otak saya adalah khayalan tentang peri dan sebagainya. Dan, Sitta Karina dalam Delapan Peri-nya berhasil "membangunkan" saya untuk itu :)

Daaaan, di samping itu juga, yang paling jelas banget terasa setelah membaca ini adalah saya jadi penasaran dengan serial Keluarga Hanafiah, Magical Siera, serta buku-buku Sitta Karina yang lain. Karena dalam beberapa cerpen nya, Sitta Karina selalu menyisipkan tokoh-tokoh dalam salah satu serial tersebut. (Segera, saya PASTI bakal melengkapi koleksi saya dengan buku-buku nya Sitta Karina. – kalo bisa dapet sepaket yang bertanda tangan, saya mauuuu bangeet bangeeeeettt hahahahahha)

.....

Hm, Cerpen paling saya suka di sini adalah… Setoples kembang Gula bernama Pilihan, bagaimana kita harus memilih antara ini itu, memilih jadi begini atau begitu, memilih antara dua hal yang pasti akan terasa berat. Bagaimana kita menyikapi pilihan-pilihan itu dan menjadikannya sesuatu yang berharga dalam hidup kita – tanpa menyakiti siapapun dengan pilihan tersebut, termasuk menyakiti diri sendiri. *hidup memang pilihan kan? :)s

yang jelas.. Delapan Peri, KEREN!! aya suka ilustrasi yang SItta Karina gambar di sana, Suka banget, *eh? tentu saya juga suka bagaimana Sitta Karina mengangkat tema-tema biasa, seperti halnya persahabatan, ayah korupsi, dan sebagainya. Menjadi suatu bacaan “tidak biasa” yang sangat layak dinikmati. 

Puluhan pelajaran tersirat di sana. Puluhan makna penting yang di dapat setelah membacanya.


You MUST READ This BOOK :)


(dan, Malam ini saya akan tertidur dengan bermimpi akan peri-peri hutan baik hati dan siap menolong… serta bermimpi bertemu Mbak Sitta Karina yang cantik, hihi *bermimpi lah setinggi-tinggi nya, siapa tahu nanti bisa jadi kenyataan :D )
19 November 2010

Testimonial #Relationship (Dwi Akbarini)

Dan saya udah baca novel karya Adyta Purbaya "RELATIONSHIP"
(ketika org lain tak harus tau hubungan yg sesungguhnya)
crtany asik,keren dan romantis abis..jg PALEMBANG bgt sist..hhe congrats yums...
dan selamat ULAng tahun ...smoga sukses trus disemuanya..
...barakallah sist...^^
17 November 2010

Testimonial #Relationship (Karina Sacharissa)

Finally, reviewnya kelar juga…
Nah, sebelumnya saya mau minta maaf kepada si pemilik buku, udah lamaaa banget saya dikirimin draftnya, bacanya juga udah lama selesai, tapi baru bikin reviewnya sekarang… Maaf ya say, saya sedang sok sibuk akhir-akhir ini soalnya :">

Dari semua draft yang dikirim ke saya, hanya Dyta yang segenre dengan saya –teenlit—jadi saya lumayan excited membacanya. Buku teman-teman lain yang rata-rata berupa kumpulan cerpen :>

 .....

RELATIONSHIP ini berkisah tentang Rama dan Tisya yang sudah sangat akrab sejak kecil. Dimana ada Tisya disitu pasti ada Rama. Keakraban itu akhirnya menimbulkan pertanyaan dari sahabat-sahabat mereka apakah mereka sebenarnya berpacaran atau tidak? tapi Rama dan Tisya selalu memberikan jawaban yang kompak ‘kita teman doang kok!’.

Lalu datang Nindi, gadis berjilbab yang juga menyukai Rama. Entah bagaimana caranya, Nindi dan Rama bisa menjalin relationship di facebook dan membuat Tisya sangat, sangat, sangat sakit hati. 

‘Serasa gempa bumi berskala besar melanda diri Tisya. Air mata menetes perlahan dengan sendirinya tanpa bisa di tahan.’

Saya bisa merasakan bagaimana kesedihan mendalam yang dirasakan Tisya. Saya juga jadi ikut-ikutan jengkel pada tokoh Nindi itu. Dyta menggambarkannya dengan sangat baik! Apalagi Nindi dan sahabatnya juga sering meneror Tisya agar Tisya tidak dekat-dekat Rama lagi karena mereka sudah berpacaran. Benarkah? Ayo, baca kisahnya sendiri, tidak seru jika saya harus menceritakannya.


Saya suka sekali dengan pembukanya, izin copas ya ;)

Aku YAKIN, ada atau nggak ada aku,
nggak akan ada artinya buat kamu.
Kamu punya puluhan bahkan ratusan orang,
yang bisa jadi ‘’aku’’ buat kamu.
Sementara aku?
Aku hanya punya kamu.
dan memang hanya kamu yang aku butuhkan
Mohon tinggal lah dengan ku,
selama yang kamu mampu.
@dheaadyta

Relationship adalah kisah tentang persahabatan, cinta, dan ujian bagi hati, disini Dyta mengemasnya dalam tulisan yang amat manis. Hati memang kadang di uji, tapi hati tahu akan kemana melangkah, dan akhirnya menetapkan pilihan pada yang paling tepat.
Tidak semua perasaan dan hubungan juga harus di publish, harus diobral kepada orang banyak. Ada kalanya kita ingin hubungan itu hanya milik kita berdua saja. Milik hati kita.


Dan terakhir, untuk Dyta, tetap berkarya ya :) :)

Testimonial #Relationship (Vientika Anggraini)

dear adyta..
selamed yaa dekk...
akhirnya terbit jg novelnya :)

hmm... dari judulnya aja udah kepengen buat baca..
apalgi pas baca kata "Ketika orang lain tak harus tau HUBUNGAN yang sesungguhnya" rasanya semakin pengen cepet2 baca..

ternyata bener..
pas baca ini novel, jd ngerasa sedih..
rasanyaaaa... KENA bgt..
karena sekarang lagi ngerasain jadi sosok Tisya yang kehilangan Rama :(
pengen nangis pas baca nya :(
heheh

apalagi pas baca syair lagu So7.. "ketidakwarasan padaku"

andai aja semua cowok itu pada akhirnya bisa setegas Rama!!
pengen pengen banget bisa punya ending seperti yang ada dalem novel ini :)

pokoknya novel nya KEREN BANGET!! :)
11 November 2010

testimonial Relationship (Septiany Merita)

Selesai baca #Relationship nya Adyta dalam sekali duduk...
TOP BGT!!! Ringan, Menghibur... dan yang jelas ending nya itu bener-bener bikin deg-degan...
Klimaks nyah dapet banget :)
Awalnya gak mikir bakal ending nya begitu,, beneran jadi penasaran sama apa yang sebenarnya terjadi..
Dan lagi itu 'RAHASIA' sengaja ditahan-tahan,, semacam menanti bom waktu :D
mantap pokoknya!!
ditunggu karya-karya selanjutnya dek dytaaa ;)
Blog Design ByWulansari