Identitas Buku
Judul : Black Leather Jacket
Penulis : Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah
Penerbit : Twigora
Tahun Terbit : 2018
Harga : Rp. 88.000,-
Jumlah Halaman : 362++
Judul : Black Leather Jacket
Penulis : Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah
Penerbit : Twigora
Tahun Terbit : 2018
Harga : Rp. 88.000,-
Jumlah Halaman : 362++
***
Tagline
"Setiap cinta butuh revisi"
"Setiap cinta butuh revisi"
***
Blurb
Laura tak punya alasan untuk menyukai Aidan.
Pertama, Novel debut lelaki itu kini mengalahkan novel-novel Laura di rak best seller.
Kedua, foto Aidan yang terpampang besar di sampul belakang novelnya semakin mempertajam kecurigaan Laura : lelaki itu hanya penulis romance (genre yang dibencinya) bermodal tampang.
Jadi, maaf deh kalau dia merasa keberatan ketika Laura dipasangkan dengan Aidan untuk proyek novel selanjutnya.
Tahu apa lelaki itu soal menulis novel berkualitas?
Semakin jauh mengenal Aidan, Laura tahu bahwa lelaki itu punya pengetahuan luas tentang thriller, genre favorite Laura.
Aidan bahkan hafal kutipan-kutipan Agatha Christie!
Sedikit demi sedikit Laura membangun respek tersendiri untuk Aidan - dan belakangan tanpa dia sadari... cinta.
Tapi sebelum Laura berhasil membuat Aidan tahu tentang perasaannya, lelaki itu menghilang.
Membiarkan proyek menulis mereka terbengkalai begitu saja -- seolah tak ada artinya.
Alih-alih marah, Laura merasa sangat kecewa dengan sikapnya itu.
You're breaking my heart, Aidan, and the saddest part is... you don't even know about it.
Pertama, Novel debut lelaki itu kini mengalahkan novel-novel Laura di rak best seller.
Kedua, foto Aidan yang terpampang besar di sampul belakang novelnya semakin mempertajam kecurigaan Laura : lelaki itu hanya penulis romance (genre yang dibencinya) bermodal tampang.
Jadi, maaf deh kalau dia merasa keberatan ketika Laura dipasangkan dengan Aidan untuk proyek novel selanjutnya.
Tahu apa lelaki itu soal menulis novel berkualitas?
Semakin jauh mengenal Aidan, Laura tahu bahwa lelaki itu punya pengetahuan luas tentang thriller, genre favorite Laura.
Aidan bahkan hafal kutipan-kutipan Agatha Christie!
Sedikit demi sedikit Laura membangun respek tersendiri untuk Aidan - dan belakangan tanpa dia sadari... cinta.
Tapi sebelum Laura berhasil membuat Aidan tahu tentang perasaannya, lelaki itu menghilang.
Membiarkan proyek menulis mereka terbengkalai begitu saja -- seolah tak ada artinya.
Alih-alih marah, Laura merasa sangat kecewa dengan sikapnya itu.
You're breaking my heart, Aidan, and the saddest part is... you don't even know about it.
***
Adalah Laura dan Aidan. Yang satu penulis Thriller yang udah ngetop, satunya lagi penulis romance pendatang baru tapi langsung ngetop. Terbiasa menulis Thriller, dan membenci genre romance karena dianggap terlalu mudah, Laura malah disuruh memasukkan unsur romance dalam novel Thriller terbarunya. Setelah sekian kali usaha yang gagal karena unsur romance nya malah kayak mau bunuh-bunuhan, editor memiliki ide untuk menjodohkan Laura dan Aidan. Menulis berpasangan. Yang tentu saja ditolak mentah-mentah oleh Laura, karena menurutnya siapa sih aidan ini... pendatang baru... kok berani-beraninya mau nulis kolaborasi ama dia... berani-beraninya mau kasih masukan sama penulis senior macam dia.
Disini drama dimulai.
Kalo menurut gue, Laura ini sombong kali pun ya jadi penulis. Yaaa mungkin perasaan takut terkalahkan sih ya.. gila aja ada penulis baru kok langsung terkenal gitu. Bukunya laris manis dan udah cetak ulang beberapa kali pula. Dan dalam enam bulan saja, malah udah mau nulis buku kedua. Sedangkan Laura? Novel terakhirnya terbit dua tahun yang lalu. Bye...
Tapi tetep aja... perasaan tidak open minded dan mengganggap sepele orang lain itu yang gue gak suka dari si Laura ini. Karena menurut gue sudah se-senior apapun kita, jangan pernah menggagap orang lain kecil dan ga ada apa-apanya. Jangan pernah malu belajar sama orang lain, bahkan sama junior sekalipun. *kemudian baper gara-gara novel hahaaaa
....perempuan yang memilih pergi, dari laki-laki yang dia cintai. Padahal laki-laki yang ditinggalkannya itu bisa dibilang punya segalanya. Selalu ada yang lebih besar daripada cinta. Bisa saja uang, ras, suku, agama, atau kebebasan. (halaman 137)
Kisah didalam novel ini gak cuma tentang Aidan dan Laura dan konflik-konflik masalah penulisan mereka berdua saja. Tapi ada Allan dan Claudia, lalu Richard dan Lani. Kisah-kisah cinta penuh makna, haru, dan manis. Meski tokoh utamanya tetap Aidan dan Laura, dan endingnya gue suka karena melegakan, tapi kisah-kisah pendamping lainnya yang saling berkaitan dan menjadi pelengkap kisah utama sungguh bikin buku ini jadi manis untuk dibaca.
Cover boleh hitam-hitam misterius... tapi isi tetap manis doooong. Hehehehe...
Seperti yang kemarin gue bilang, bahwa salah satu penulis novel ini (Adit), adalah teman lama gue. Dan gue udah beberapa kali baca tulisan dia. Dan gue selalu suka. Adit emang paling bisa bikin cerita manis yang gak terkesan menye-menye nyebelin. Kisah-kisah cinta yang santai dan gak bikin mikir berat, tapi tetap meninggalkan kesan selepas membaca. Sweet....
"Aku mungkin tidak akan selamanya ada disisi kamu. Tapi aku janji, aku akan selalu ada untumu."(Halaman 362)
Dari awal baca, gue udah menebak bahwa bagaimanapun caranya Aidan ama Laura ini bakal jadi deh diending. Dan ternyata emang bener. Bukan jenis novel dengan plot twist yang akan memberikanmu kejutan saat membaca. Juga ga ada misteri-misteri yang menuntut untuk dipecahkan. Tapi percayalah, novel ini akan jadi teman mengisi waktu luang yang menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar