22 Februari 2017

Wedding Drama - Hunting Gedung



Hal pertama yang kita lakukan dari rangkaian wedding preparation ini adalaaah.... cari dan booking gedung! Karena, gimana mo nyiapin yang lain-lainnya kalo gedung aja belum dapet. Dan karena nikahnya direncanakan pada bulan musimnya (apadeh), maka dikhawatirkan tanggal yang kita mau itu gedungnya ga ready. Jadilah kita mulai hunting dan survei-survei gedung. Kita disini maksudnya gue dan mamah, karena calon suami gue pasrah dan nurut aja maunya dimana dan gimana-gimananya.

Ada beberapa yang jadi pertimbangan gue mengenai pemilihan gedung. Pertama, gedungnya ga jauh dari rumah. Karena kalo jauh, kebanyakan tetangga males dateng. Kedua, parkirnya luaaaaaas. Pengalaman kondangan yang sudah dapet parkiran itu bikin bete. Ketiga, gedungnya mudah dicari atau ga jauh dari jalan raya karena mempertimbangkan teman-teman kantor gue dan kantornya ayank, atau keluarga yang ga berdomisili di prabumulih, supaya ga repot mereka cari-carinya.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, dari sekian banyak gedung yang ada di Prabumulih, pilihan menyempit menjadi tiga gedung. Gedung Zipur, Ballroom Hotel South Sumatera, dan Aula Hotel Grand Nikita. Kemudian survei dimulai...

Gedung pertama yang kita survei adalah Ballroom Hotel South Sumatera. Survei ini bareng sama ayank dan mamah. Karena kebetulaaaaan banget ada tetangga yang nikahin anaknya disitu. Jadilah kita survei gedung berkedok kondangan. Hihiii. Gue suka karena ruangannya luas, dindingnya berbatas kaca sehingga ga bikin berasa sumpek. Ada area kolam renang yang bisa dipakai untuk tamu yang merasa bosan didalam ruangan. Parkirnya luaaaaaas banget. Letaknya dipinggir jalan raya dan gampang banget dicari. Dan setelah kita tanya kepada manajernya, ada paket pernikahan yang mereka tawarkan sudah include pelaminan dan orgen tunggal, juga kursi dan beberapa tenda untuk diluar. Harga yang ditawarkan pun sedang harga diskon karena masih bulan promosi. Daaaaan harganya cukup mahal untuk kami, sebenernya. Tapi gue, ayank, dan mamah mulai mencatat-catat kedalam list.

Survei gedung kedua dan ketiga gue ga ikut karena kerja. Jadi mamah sama papah aja yang kesana. Tapi gue sudah beberapa kali dateng acara nikahan temen yang pake dua gedung itu, jadi gue udah tau kondisi gedung dsb dsbnya. Urusan tanya harga, fasilitas, dsb... Mamah dan Papah yang turun tangan. Gue cuma tunggu kabar by phone dan bbm aja.

Hasil survei Gedung Zipur... Pihak yon zipur tidak bisa memastikan apakah gedung tersebut bisa kami pakai pada tanggal yang kami mau atau tidak, karena mereka harus memastikan ketersediaan gedung terlebih dahulu dan meminta izin kepada komandan. Gedung ini memang jarang disewakan untuk acara pernikahan. Tapi gue suka karena deket banget sama rumah dan parkirnya luas. Meskipun disini beberapa kali kondangan, ruangannya terkesan sumpek. Masalah harga, ternyata cukup mahal. Karena harga sewa yang diberikan hanya sewa gedung saja, kosong. Tanpa kursi, tenda tambahan, kipas angin, pelaminan, dsb. Setelah dihitung kasar sama mamah, kalo mau pake gedung ini, maka biaya yang dibutuhkan bisa 2x lipat dari biaya di South Sumatera. Ditambah lagi, pihak gedung belum bisa memastikan ketersediaan gedung. Okeh. Gedung Zipur coret dari list.

Besoknya mamah dan papah mendatangi Hotel Grand Nikita. Sebenarnya gue ga begitu suka disini karena masalah parkir. Tapi menurut mamah ga masalah nanti diatur aja parkirnya. Dan syukurnya setelah disurvei harga, harga sewa aula kecil saja (kosong tanpa kelengkapan dan fasilitas apa-apa, cuma free satu kamar hotel kalo ga salah) itu hampir setengah harga ballroom hotel south sumatera yang udah include macem-macem. Jadi... Grand Nikita juga coret dari list.

Akhirnya, pilihan jatuh pada yang pertama. Mamah balik lagi ke Hotel South Sumatera untuk bertanya detail dan sebagainya. Setelah pertimbangan yang matang, dan karena pada tanggal yang gue mau belum ada yang booking, jadilah Mamah booking Ballroom Hotel South Sumatera tsb untuk acara gue dan ayank nanti.

Alhamdulillah, urusan gedung beres. Satu-satunya gedung yang gue dan ayank survei barengan ternyata jadi gedung yang akan kami gunakan pada saat resepsi pernikahan kami kelak. Alhamdulillah drama nyari gedung ga begitu panjang, dimudahkan, dan memang karena masih jauh hari banget jadi gedungnya masih kosong pada tanggal yang gue mau...

Sekarang.... Apalagi, ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Design ByWulansari