On the way Prabumulih, di bis yang berisiknya minta ampun, batre android yang udah sekarat, dan ngantuk yang nggak tertahankan. Ada telpon masuk. Dari nomor yang nggak dikenal.
Me : Hallo?
Penelpon : Mbak Dhea? Adyta Dhea Purbaya, penulis Relationship?
Me : (deg-degan) Iya, saya sendiri...
Penelpon : Kami dari Trijaya FM, mbak. Sabtu ini ada acara nggak? Kami mau mengundang mbak Dhea sebagai narasumber untuk ikut live on-air dan membicarakan masalah tren social media.
Me : Eh? (gugupan)
Penelpon : Diskusi biasa, mbak. Ngalir aja. Nggak usah gugup. Hehe
Me : Hehe, mas-nya tau aja. Baiklah. Sabtu ya, mas. Dimana dan jam berapa ya?
Penelpon : d'fab cafe yang depan kedaung, tau kan? Jam 3 sore ya mbak :)
Me : Baiklah. See you there :)
Penelpon : Terimakasih sebelumnya mbak.
Me : Saya yang makasih udah diundang, mas :)
***
Pas Hari-H, gue dateng ke d'fab lima menit sebelum jam 3 tepat. Ditemenin bebii yang sebenernya saat itu lagi demam tinggi. Bebii bahkan rela nggak nonton pertandingan SFC hari itu. Hehehe... Kamu memang pacar yang baik, bii :)
Topik obrolan on-air nya adalah "Tren Social Media", dan gue belajar banyak dari obrolan itu. Kebetulan yang diundang nggak cuma gue, tapi ada Mbak Nike Rasyid (blogger palembang) dan Mbak Ema (dosen komunikasi Universitas Bina Dharma). Ngeliat dua narasumber lainnya, gue kok yang ngeri gitu, yaaa... Mereka ini, mbak nike sama mbak ema ini, cukup punya nama di Palembang. Sementara gue? Hohohoho...
Banyak hal yang gue dapet hari itu. Satu setengah jam yang rasanya cepeeeeet banget. Inti obrolan yang gue dapet hari itu adalah bijaklah dalam menggunakan social media. Disela obrolan, gue sama bebii sempet lirik-lirikan. Tema-nya pas banget. Kenaaaaa banget. Gue pingin ngerekam obrolan itu dan ngasih denger ke temennya bebii yang rese itu. Bahwa ada yang namanya etika online.
Iyaaa. Online pun punya etika. Mbak Nike sempet cerita-cerita sedikit tentang etika online ini. Dan gue menyetujuinya sangat. Kita memang boleh dengan bebas menulis apa saja di akun-akun pribadi kita di social media, boleh banget. Tapi harus tetap ber-etika. Walau itu tempat pribadi bagi kita, tapi toh yang baca nggak cuma kita doang, kan?
Etika online tuh gampang banget. Bawa aja etika dalam kehidupan nyata kita kedalam dunia maya. Apa-apa yang dirasa nggak pantes kita lakukan didunia nyata, ya jangan juga dilakukan didunia maya. Misalnya, menjelek-jelekkan orang lain. Nggak usah deh jauh-jauh bahas menjelek-jelekkan agama, suku, ras, dll. Mulai dari yang kecil aja dulu, mengomentari sesuatu sampe terkesan menjatuhkan nama baik seseorang pun sudah menyalahi etika online.
Bukan berarti kebebasan berekspresi seseorang dibatasi. Masing-masing orang boleh banget menuliskan apapun yang mereka mau di akun pribadi mereka di social media, tapi tetep mesti dirasakan pantes nggak pantesnya. Simpelnya gini, saat kita nulis sesuatu yang terkesan menjelek-jelekkan orang atau pihak lain, coba mikir gimana kalo misalnya orang lain yang nulis begitu tentang kita. Kita merasa dirugikan toh? Nggak mungkin terima diam aja gitu kan? Nah gitu lah... Think before tweeting. :D
Hal lain yang gue dapet dari obrolan hari itu adalah... Sekarang ini, maraknya smartphone bikin interaksi didunia nyata antar individu agak berkurang. Ditempat umum, masing-masing orang sibuk sama smartphone mereka masing-masing. Kalo dulu, selama antrian nunggu obat di apotek orang akan berbicara satu sama lain dengan orang disebelahnya, sekarang mereka sudah tenggelam dalam smartphone mereka masing-masing.
Tapi, balik lagi ke etika online. Masih tanda tanya besar, apakah semua pengguna smartphone ini adalah orang yang smart? Apakah dengan gampangnya akses internet dengan smartphone bikin orang jadi bermanfaat bagi orang lain? Atau malah dengan gampangnya akses internet dengan smartphone malah bikin orang menjadi jauh dengan orang lainnya.
Social media ibarat mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Kita bisa berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai belahan dunia hanya dengan interaksi lewat social media. Tapi kadang, sangking terbiasanya berkomunikasi lewat social media, buat ngobrol sama adek yang notabenenya satu rumah pun mesti dengan saling mention di twitter :D
Dan masih banyak pelajaran-pelajaran lain yang gue tangkep dari obrolan hari itu. Tapi intinya, bijaklah dalam menggunakan social media. Gunakanlah untuk hal-hal yang bermanfaat. Selalu inget etika online. Jangan sampe merugikan diri sendiri apalagi orang lain.
Terimakasih Trijaya FM yang sudah mengundang gue dan memberikan kesempatan buat gue berada dalam satu diskusi bareng Mbak Nike dan Mbak Ema. Semoga bisa dipertemukan dalam satu diskusi lagi dilain kesempatan ya mbak-mbak cantik :)
Makasih juga bebii, sayaaaang.... Jauh-jauh dari layo ke Palembang dalam keadaan demam tinggi, dan rela nggak nonton bola, demi nemenin pacarnya ini. Makasih foto candid nya yaaah... Emang deh kalo ada kamu, nggak mungkin ada event yang terlewat tanpa foto. Hehe. Seneng kalo setiap kerja ditemenin kamu. Eaaaaa. Iloveyouuuu :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar