Film yang tadi pagi gue tonton bukan film asia, tapi film Indonesia. From Bandung With Love. Ada yang udah pernah nonton? Ada? Sssst! Itu yang lagi-lagi ngomongin gue telat banget baru nonton sekarang, coba ya kali ini mulutnya yang disilet :))
Adalah Vega, seorang penyiar radio. Acara dia di radio itu seputar dengerin curhatan pendengar yang nelpon dan ngasih masukan gituh. Tiap minggu ada tema-tema tertentu. Misalnya, mantan pacar. Nah.. Vega ini profesional banget orangnya, dia bahkan sampe melakukan survey untuk tiap tema siarannya. Jadi dia bener-bener "ngerti", gituh. Nggak asal komentar aja.
Si Vega ini punya sahabat. Sahabatnya abis di selingkuhin. Denger cerita si sahabat itu, Vega memutuskan untuk mengangkat tema "kesetiaan" pada siarannya minggu depaN. Daaan... iyaaaa... untuk tema ini pun Vega melakukan survey :)
Pas doi cerita sama pacarnya, named Dion. Si Dion yang nggak setuju gitu. Vega mau jadiin siapa sumber penelitiannya? Tema itu terlalu sensitif menurut Dion. Tapi Vega kekeuh. Sampe dia bilang "aku punya waktu 6 hari. I'll find the way buat dapetin sumber. Daan, apapun bisa terjadi dalam enam hari..."
Dan itu bener banget. Apapun bisa terjadi dalam enam hari. Vega ketemu sama seorang cowok yang dia rasa bisa jadi sumber risetnya. Gawatnya... Disinilah segala kerumitan itu dimulai. Vega mulai terlihat ada "sesuatu" sama si sumber survey nya ini...
*menghela nafas*
For your information aja nih ya... Pacarnya Vega, si dion ini... ya ampuuuun, tipe cowok yang pas banget dijadiin calon suami. Udah ganteng, baik, pengalah. Tapi ya itu, Vega tetep aja deg-degan begitu diperlakukan "lebih" sama si sumber risetnya itu. Secara yaaa, cowok bad boy mah, emang selalu tau caranya bikin cewek kelepek-kelepek.
Pesan moral yang mau gue perjelas disini adalah... bersyukurlah kalo pacar kalian kagok melakukan hal-hal romantis, it's mean that, he is a good boy :)
Setelah terlibat "sesuatu" sama si cowok sumber riset ini, vega jadi sering boong. Beneran kayak lagi selingkuh padahal sih nggak. Tapi entah kenapa Vega merasa harus boong sama Dion. Dan dionnya juga jadi aneh, jadi insecure gituh, jadi bawel dan sering nanya-nanya. Mungkin karena memang Vega ada "sesuatu" sama si cowok sumber risetnya ini yaaa. Jadi Vega merasa perlu menutupinya dari Dion. Dan karena Vega aneh, ya wajar dong Dion insecure yak. Dion jadi ngerasa ada yang aneh kan :)
Pada akhirnya. Bok. Nggak tega gue nulisinnya disini. *ambil tissue* *lap air mata*
Pada akhirnya, something happened, sesuatu yang benar-benar menyakitkan bagi Dion dan amat sangat di sesali oleh Vega. Itulah sih, yang namanya penyesalan itu emang nggak pernah dateng diawal. Selalu belakangan, akhiran. Makanya, gue, kalo mo ngapa-ngapain mesti dipikir berulang kali, dan kali berasa ragu sih gue lebih milih untuk tidak melakukannya. *tetep ada curcolannya*
Tapi salahnya Dion juga nih. Gue sebel bin gemes dan geregetan banget. Masa main ilang gitu aja. Nggak minta penjelasan dulu gitu sama Vega. Mungkin karena Dion terlalu sayang sama Vega ya makanya dia gitu. Karena dia sayang sama Vega dan nggak mau terjadi apa-apa sama hubungan mereka makanya dia ngilang, menyendiri dan menenangkan hati dulu, kelak setelah siap baru dia akan menuntut penjelasan.
Tapi kasian Vega kaaaan. Nggak kebayang kalo gue yang harus ada di posisi itu. Ribut kecil sama bebii aja gue susulin kekostannya pagi-pagi cuma buat mastiin dia nggak kenapa-napa. Apalagi kalo gituh, ngilang dan nggak bisa dihubungin? Dududududu...
Kalo gue sih. Iya, gue. Kalo pacar gue melakukan kesalahan. Gue pasti ngasih dia kesempatan untuk dia menjelaskan pada gue, kenapa bisa begitu. Karena gue tau, everything happened for a reason, jadi pasti ada alesannya. Setelah itu, mau gue terima atau nggak alesan itu, urusan kemudian. Yang penting gue tetep ngasih kesempatan buat menjelaskan. Makanya gue paling nggak suka sama orang yang kalo ada masalah malah memilih matiin hape, ngilang, gak mau di hubungin, dll. Gimana bisa selesai kalo gitu kan? Malesin banget hidup dalam masalah demi masalah --"
So. How's the ending, Dhe? Seperti biasa. I won't tell you. Nyahahahaha. Tapi yang jelas, endingnya menyakitkaaaaan sekali. Kalo gue jadi Vega, berhari-hari gue bakal mengutuki diri dan menyesali apa yang udah gue lakukan.
But, that's life. Like or not, you just need to deal with it.
Hidup itu pilihan, maka ketika lo udah memilih untuk melakukan "sesuatu", terimalah konsekuensi dikemudian harinya. Kalau memang itu menyisakan penyesalan, berjanjilah pada diri sendiri untuk tidak mengulanginya di kemudian hari. Jadikan itu pelajaran. Dan anggaplah, cara Allah menegur lo :)
Eh tapi ya.. selingkuh dan kesetiaan adalah masalah yang amat sangat sensitif bagi gue. Bagi semua orang kali yaaaa. Hahahaha. Gue pernah di selingkuhin, dan gue nggak pernah bisa memaafkan kesalahan yang satu ini. Dan gue pernah nyoba selingkuh juga, fyi aja, nggak ada enak-enaknya sama sekali deh. Been there before, no more. Alhamdulillah sekarang sudah punya bebii. Dan semoga kami berdua dijauhkan dari "masalah" beginian. Amiiiiiiin. Hahahaha. Curcol lagiiiiii :p
Published with Blogger-droid v1.7.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar