Suatu Saat, Cinta itu pernah ada. Dan aku melihatnya pergi tanpa sempat ku cegah sama sekali.
Sejak itu, hari-hari terasa sulit untuk dijalani. Aku bahkan sulit untuk tersenyum pada bayanganku sendiri di cermin. Karena saat itulah aku tau, hanya aku sendiri yang terlihat di cermin. meskipun kedengerannya tak masuk akal, sering aku berharap bisa membalikkan waktu. Aku bahkan bersedia memberikan apa saja supaya bisa mengucapkan apa saja yang selama ini terpendam begitu saja di dalam hati.
Suatu saat, cinta itu pergi. Menyisakan sejuta penyesalan karena tak cukup sigap menahannya tetap berada disini.
….
Hari ini, seharian dari bangun tidur sampe sore menjelang, saya berkutat dengan Novel Here, After karya Mahir Pradana. Beberapa saat yang lalu teman-teman saya menghebohkan buku ini di Facebook dan saya belum sempat mencarinya di gramed, alhasil beberapa hari saya lalui dengan penasaran. Hingga akhir, si penulis yang baik hati dan ganteng (ups) bersedia membantu saya mengirimkan buku nya (yang bertanda tangan). yeyeyeye.
Well, Here After ini kalo saya bilang adalah tentang 10 orang yang masih saling berkaitan dan mempunyai hubungan satu sama lain. Empat jempol buat Mas Mahir, bagaimana dia bisa mengaitkan satu hal dan yang lainnya, bagaimana semua nya masih tampak sinkron dan konsisten dari awal hingga akhir.
Membaca Here After, saya tidak seperti membaca novel cinta seperti pada umumnya. terlebih, saya seperti membaca curhatan dalam diary ke sepuluh pemeran di dalamnya. Mahir menggambarkan dengan detail bagaimana perasaan yang dialami kesepuluh orang itu tentang “cinta” mereka.
“here, after” adalah tentang cinta, tentang kehilangan yang di sebabkan oleh cinta, tentang cinta sejati yang tak pernah ada, tentang cinta yang tak pernah bisa dikalahkan oleh jarak, tentang kehilangan yang menyakitkan, tentang bagaimana cinta itu berakhir.
Saya memang tidak sampai menangis ketika membacanya, sekalipun merasakan emosi saya ikut naik dan turun. Saya Ikut bahagia membaca bagian bahagia, dan sedih membaca bagian yang sedih.
Awalnya, saat membaca bab pertama, saya kira itu adalah perkenalan tokoh utamanya. Saya terus dan terus membaca hingga bab 10. Semua membicarakan tokoh dalam novel, dalam ceriita yang berbeda, tapi masih berkaitan. Bayangkan menghafal sepuluh tokoh utama – dan beberapa figuran dengan karakter dan cerita hidup tentang cinta dan kehilangan mereka masing-masing. Haha. saya bahkan sampe lupa, diana itu kisah nya gimana, rio juga gimana, adi gimana, de el el. Sehingga beberapa kali saya harus kembali ke bab dimana orang-orang tersebut di ceritakan, sebelum akhirnya meneruskan cerita selanjutnya.
Ini seperti cerpen yang saling berkaitan satu sama lain. Keren. Rasanya ini pertama kalinya saya membaca cerita dengan alur yang begini. Hihi.
Tapi… yang membuat saya “tidak nyaman” saat selesai membaca novel ini adalah. rasa penasaran gimana kelanjutan cerita masing-masing tokohnya. Gimana adi? Gimana diana? Gimana Rio? Gimana Rizal pada akhirnya. Semua jadi menggantung dan nggak ada penyelesaian. Argghhh Mas mahir, kalo sampe saya harus membawa-bawa semua pikiran ini kedalam mimpi, kamu harus tanggung jawab dengan melanjutkan cerita-cerita mereka. Wahahahahha.
Mungkin nanti, suatu saat, mas mahir bisa melanjutkan masing-masing ceriita itu menjadi suatu novel utuh, yang membahas kehidupan dua atau tiga kehidupan cinta dan kehilangan tokoh utamanya saja. Lebih mendetail. Lebih ada akhir. Supaya nggak bikin penasaran. Hihi.
yang jelas saya suka Here,After nya. Banyak dialog dialog dengan makna “dalem” di sana. tentang cinta dan kehilangan. Hm, emang yah, cinta dan kehilangan itu jalannya beriringan. Kehilangan nggak pernah ngerelain cinta datang sendirian , dia pasti aja mengiringi :D Liat aja gimana cerita Nia dan Arya :’(
Good Job Mahir. Teman-teman saya nggak salah tempo hari menghebohkan Novel muu… Ini memang bener-bener keren! meskipun tidak hanya berfokus pada satu tokoh, tapi disitulah kekuatannya. Saya –dan juga pembaca lainnya- jadi bisa mengambil beberapa (eh? Banyak…) pelajaran tentang cinta dan kehilangan dari Here, After J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar