Dimulai dari urusan skripsi yang masiiiiiih saja mentok disitu. Saya sudah melakukan semuanya sesuai prosedur, sebaik mungkin. Saya sudah berusaha. Saya juga berdoa. Lantas apa yang kurang? Apalagi yang salah sehingga ini masih saja belum bergerak maju? :(
Dan untuk sekian kalinya saya pingin nyerah. Penat. Bosen. Sebel. Capek. Saya pingin ngambek. SeriuS. Tapi masalahnya saya nggak tau mesti ngambek sama siapa. Jadi semua perasaan yang bercampur aduk itu cuma bisa dipendam dalam-dalam...
Lantas kemudian saya inget mamah dan papah. Dua orang tua yang adalah segalanya bagi saya. Terbayang lagi seberapa mereka bersusah payah menyekolahkan saya. Dan saya tau, mereka menanti gelar sarjana ekonomi itu. Bukan sekali-dua papah menanyakan kapan saya wisuda. Bukan sekali-dua pula mamah pulang dengan menenteng brosur lowongan pekerjaan. mereka tidak memaksa saya untuk segera, tapi saya memang mau bisa segera. Saya mau menuntaskan ini dan melihat mereka tersenyum bangga.
Maka, saya buang jauh-jauh perasaan buruk yang bersarang, dan mencoba lebih keras. Tapi untuk kedua kalinya saya dihadapkan pada sesuatu yang sulit. KetidakbisaaN melanjutkan karena sesuatu.
Dan saya lagi-lagi pingin nyerah. Prabumulih - Muara Enim - dan sekarang sedang mengusahakan baturaja. Lelah. Bukan masalah jarak, tapi birokrasinya. Demi nggak lebih dari dua halaman angka yang berarti segalanya bagi saya.
Tapi lalu ada bebii. Yang dengan setia menemani kesana-kemari. Yang dengan sabar mendengarkan rengekan sebal saya. Yang lantas memeluk lalu berbisik lembut bahwa semua ada jalannya dan Allah hanya sedang menguji seberap kuat saya.
Jadi. Lagi-lagi. Saya mengenyahkan perasaan-perasaan buruk itu. Saya (kembali) mencoba. Kali ini mestilah dengan usaha yang lebih kuat lagi.
Saya sudah pasrah. Saya nggak minta banyak. hanya mudahkanlah. Itu saja :(
Bermalam-malam nggak bisa tidur nyenyak karena kepikiran ini. Berkali-kali terbangun dilewat tengah malam dan trus nangis.
Tapi saya percaya, Allah bekerja dengan cara-Nya sendiri. Cara-cara yang tidak dimengerti oleh manusia.
Dan bukankah Allah tidak selalu menjawab doa sekaligus? Perlahan-lahan. bertahap :)
Semoga. Semoga. Semoga.
Amiiiin...
***
"Pasti ada jalannya, sayang. Allah sedang menguji seberapa pantas kamu untuk ini. Lagipula mana ada kesuksesan yang bisa didapat hanya dalam sekali jalan?" - Bebii
Published with Blogger-droid v1.7.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar