14 Juli 2018

The Second Time : Aliza's bad Mariage (a Review)

Judul : The Second Time (Aliza's Bad Mariage)
Penulis : Demimoy
Penerbit : Twigora
Jumlah Halaman : 336++
Harga : Rp. 80.000,-

***
Blurb

Tak ada yang klise dalam pernikahan Radit dan Aliza

Aliza tak habis pikir,
Mengapa sebelum meninggal Marvel justru memintanya menikahi Radit - Sosok yang tidak dikenalnya sama sekali?
Mungkin kalau pria itu memiliki masalah ekonomi atau kekurangan fisik, dia akan sedikit memahami motivasi Radit menyetujui pernikahan ini.
Namun Radit bisa dibilang sukses dan sempurna -- terlalu sempurna malah -- hingga membangkitkan kecurigaan baru : dia pasti menginginkan sesuatu dari pernikahan ini!

Bagaikan berjalan diatas lantai bertabur beling, Aliza berhati-hati setiap kali berduaan dengan Radit. Pria itu begitu dingin dan misterius di suatu waktu, tapi bisa berubah hangat dan lembut dikesempatan lainnya.
Sulit bagi Aliza untuk menyangkal desir-desir didadanya, meskipun belum sepenuhnya yakin pada suaminya itu.

Lama-lama, kelengahan Aliza malah membuatnya terjebak pada kondisi mengharuskan membuat taruhan besar : Aliza harus belajar menerima Radit atau tak akan merasakan bahagia dalam pernikahannya.
Namun, bagaimana caranya mulai mencintai Radit?
Mampukah Aliza mempercayakan hati dan jiwanya pada suami yang masih saja terasa asing dimatanya?

***
Review

Buku ini adalah salah satu buku lainnya yang gue beli tanpa ekspektasi apa-apa. Beli bukan karena tertarik ama cover, blurb, penulis, atau apapun. Tapi ya karena sekalian beli bareng PO buku Twigora lainnya. Karena kebetulan lagi ada paket PO bareng Remuk Redam-nya Christian Simamora, dan kebetulan juga bidadari lagi nunggu hari mau melahirkan dan nyaris gila karena bosen ga ada kerjaan dirumah. Makanya banyak beli buku buat bacaan biar tetep waras. #sebuahkejujuran

Pertama kali membaca judulnya, yang ada dibayangan gue adalah buku iji bercerita tentang pernikahan Aliza yang gagal, kemudian ada kesempatan kedua hingga akhirnya Happy ending. Yaaa kurang lebih pikiran gue sih begitu.

Ternyataaaa.... Gue salah besar.

Banyak sekali teka-teki cerita yang menuntut untuk segera tahu jawabannya saat gue baca lembar demi lembar novel ini. Sejak ada bayi, waktu gue untuk baca buku sangat terbatas. Karena pas bayi bobok, gue ngantuk dan lebih milih ikut istirahat atau kalo ga yaaaa ngerjain yang bisa dikerjain. Dan kalo dia bangun manalah gue konsen baca buku. Jadi sejak ada Kalandra, gue menyelesaikan baca Remuk Redam aja sampe hampir sebulan. *yak kenapa jadi curhat ya ngomong ngomong..

Tapiiiii..  Karena gue penasaran banget sama jalan cerita dan endingnya novel ini, gue bela-belain loh nyempetin baca sambil nimang anak gue lah. Baca sambil BAB lah (kebiasaan lama yang ga sempet gue lakuin lagi sejak punya bayi karena bisa BAB dengan tenang aja udah syukur, buang jauh jauh lah niat mau sambil baca buku berlama-lama hahahaha). Gue juga nyempetin baca disela-sela anak gue tidur, dan juga baca sebelum gue tidur malem. Intinya, buku ini selesai gue baca dalam waktu seminggu. Sebenernya masih termasuk lama, ya tapi lumayan daripada sebelumnya yang bisa ampe sebulan. Hiks.

Dan kesan gue setelah beres baca buku ini adalaaaah... Too much konflik. Gue aja ampe sakit kepala. Macam cerita sinetron stripping gitu loh yang banyak banget sih masalah hidupnya si Aliza ini. Udah lah amnesia, ditinggal mati calon suami, nikah sama orang yang dia rasa asing, dijahatin sahabat sendiri, dijahatin mantan pacar suaminya, and so on, and so on. Ya Ampun bok, ribet banget idupnya si Aliza amit-amit jangan sampe kejadian ke gue. *ketok meja*

Pada beberapa lembar diawal, gue udah nebak ceritanya bakal gimana. Hanya saja gue takut terjebak karena biasanya kan selalu ada kejutan-kejutan gitu, kan. Gue menantikan plot twist yang gak kunjung ada, dan jalan cerita makin menguatkan tebakan gue. Jadi gue memaksa buru-buru baca karena penasaran apakah tebakan gue bener.

Oh trus ya.. Pada satu bagian tentang Alya yang pura-pura sakit itu mengingatkan gue pada sinetron reliji di indosiar yang jadi tontonan wajib gue sejak melahirkan. Ga ada alesan apapun, ntah kenapa demem aja nonton ginian.. Hihiiii...

Terlalu banyak konflik, tokoh, dan jalan cerita yang kata gue kayak sinetron. Ditambah lagi tempo cerita yang lumayan cepet. Bikin otak tua gue kesulitan menangkap beberapa kisah dan kudu ngulang baca supaya ngeh lagi si A ini tadi siapa, eh si B kok ada disitu. Gitu gitu, deh.

Btw, karena gue bukan pembaca Wattpad, jadi nama Demimoy beneran baru gue kenal dari novel ini.

Mengenai tampilan buku. Gue suka pembatas bukunya. Lucu berbentuk cincin gitu. Dan warna cover yang hitam legam menambah kemisteriusan buku ini. Tapi tenang aja, meski tampilannya hitam hitam horor kayaknya gitu, novel ini sama sekali ga bercerita tentang yang serem-serem. Eh, kecuali percobaan pembunuhan termasuk hal yang serem menurutmu, ya.

Dari buku ini juga gue baru tau bahwa ada kemungkinan seseorang mengalami amnesia sebagian, mengingat semua hal tapi tidak dengan semua kejadian yang berkaitan dengan satu orang. Amit-amit lagi jangan sampd kejadian ama gue, atau orang-orang yang gue sayangi. Amit-amit. Naaaah, Mungkin penulis bisa mengeksplor lagi tentang ini aja ketimbang bikin terlalu banyak konflik. Hiks. Karena terlalu banyak konflik bikin mamak-mamak macam gue sakit kepala. Hihiii..

Pada akhirnya, gue kagum pada sosok Demimoy yang (setelah baca profil penulis) ternyata masih muda (jauh banget dibawah gue) tapi udah punya karya nyata. sementara gue.... hanya menyimpan tumpukan draft yang gak kunjung diselesaikan didalan laptop. Eaaaa, curcol lagiiiiii....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Design ByWulansari