14 Juni 2014

Kedai 1002 Mimpi

Judul Buku : Kedai 1002 Mimpi
Penulis : Valiant Budi Yogi @vabyo
Penerbit : Gagasmedia, 2014



Dipuji atau di caci, akan berkarya sampai mati...

Pertama kenal karena kedai1001mimpi. Itu buku pertama yang gue baca sebelum akhirnya berburu Joker dan Bintang-Bunting. Sampe akhirnya sekarang punya Kala-Kali dan Kedai1002Mimpi bahkan Menujuh dan Memoritmo.

Gue nggak pernah ke Saudi. Ngga pernah (dan ngga niat) jadi TKW. Ngga pernah melihat dengan mata kepala sendiri kejadian-kejadian yang vabyo jabarkan. Tapi ngga lantas menuduh apa yang dia beberkan adalah bohong. Gue suka statement pembelaan yang selalu digunakan vabyo... bahwa tidak mengalami belum tentu bisa men-judge yang mengalami itu bohong, kan? Mungkin kita harus pake sepatu dan kacamata dia, baru bisa tau gimana rasa sebenernya. If we never walk on his way, never judge his path...

Sebenernya simple.. Kalo ga suka, ga usah baca. Udah kepalang beli? Yaudah ga usah diterusin baca. Emangnya kalo kita ga suka terus komen jelek dari a sampe z terus bukunya jadi bagus dan jadi sesuai maunya kita, gituh? Gue rasa engga. Sejak sering dijudge banyak macem sama orang-orang, gue belajar bahwa ga semua orang suka sama apa yang kita lakukan. Tapi itu bukan masalah kita. Kita toh ga akan bisa menyenangkan setiap orang. Jadi lakukan aja apa yang kita suka. Masalah ada yang ga suka mah itu urusan mereka :))

Gue suka satu kalimat di halaman 323, berikut :

Kenapa harus bersusah payah sibuk memberikan pembuktian pada seseorang yang sampai kapanpun akan selalu punya alasan untuk melukai?

Gue suka cover Kedai1002Mimpi. Kesannya kayak gambaran tangan. Kayak gambaran di black board pake kapur warna-warni. Ngeliatnya bikin gue mengernyitkan hidung karena seakan-akan ada serpihan kapur yang mampir ke idung. Bhahahahaha.

Gue suka selipan-selipan ilustrasi ditengah cerita. Selipan-selipan fotonya juga. Bikin ceritanya jadi hidup. Bikin tampilan bukunya ngga membosankan. Ada beberapa tulisan deskripsi yang gue skip, entah karena apa. Entah karena bosen bacanya atau penasaran sama sesuatu yang mungkin mengejutkan di cerita selanjutnya.

Sayang, gue ngga mendapatkan sesuatu yang mengejutkan apapun bahkan sampe buku ini kelar gue baca. Tapi, paling ga, gue tau kalo Vabyo ga nyerah. Bodo amat orang mau bilang apa, akang masih punya orang-orang yang dengan setia menanti karya-karya akang.

Dan ngomong-ngomong, itu yang nyinyir sebenernya mah perhatian ya kang... mesti deh beli semua karya akang... terus baik banget gituh udah mau nyempetin waktu buat ngasih komentar. Hihi. Ga apa-apa, justru mereka yang bikin eksis! :))

Buat yang idupnya ga gampang-gampang aja dan ngerasa sering banget dapet bisikan kampret (kayak gue), Kedai 1002 Mimpi bikin sadar bahwa kita ga sendirian... Baca kedai 1002 mimpi bikin menghela nafas lega. Bisikan kampret yang kadang bikin gerah kelewatan itu bisa jadi cara Tuhan menguatkan kita sebelum dikasih hadiah yang besar. Gue sih percaya aja ;)

Di front and back cover, vabyo sudah mengingatkan bahwa pembaca tak harus percaya. Mudah-mudahan ngga ada yang kirim email nuduh boong ya, kang :D

Ini bukan tentang kisah sukses seseorang pasca menjadi TKI... tidak ada tips dam trik yang akan membantu seandainya lo pengen jadi TKI. Daan, bukan pula buku travelling seperti yang mungkin dibayangkan... tapi ini tentang bagaimana seorang TKI menjalani hidupnya dengan penuh tuduhan, dan akhirnya menjadi sukses. Tentang bagaimana seorang mantan TKI berusaha mewujudkan satu per satu mimpinya meski diterjang bisikan jahat yang berusaha menggoyahkan :)

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Design ByWulansari