26 Mei 2014

Anda diundang ke "REUNI"

Judul : Reuni
Penulis : Ayu Gendis
Penerbit : Gramedia, 2012

***

Apa sih yang kebanyakan orang mau saat reuni selain tampak jauh lebih sukses dalam segala hal dibanding yang lain? Apalagi setelah nggak ketemu bertahun-tahun. Begitu ketemu lagi, pengennya jadi yang paling cantik, yang paling ganteng, yang punya karier paling cemerlang, yang paling kaya, paling wah, jadi sorotan, paling dalam semua hal pokoknya. Tapi tentu yang baik-baik. Kalo jadi sorotan dalam hal negatif, tentu ngga akan ada yang mau dateng ke reuni :D

Hal ini lah yang berusaha dijabarkan penulis dalam buku Reuni ini. Bagaimana sekelompok orang yang sudah bertahun-tahun nggak bertemu, datang dalam suatu reuni. Ada banyak hal yang ditutupin, ada juga hal-hal sederhana yang berusaha mereka bikin tampak wah. Nggak ada yang berusaha jadi diri sendiri.

Well, nggak nyalahin siapa-siapa sih. Gue juga begitu. Hahahaahahha. Mungkin memang semua orang akan begitu =))

Ada 5 tokoh dalam buku ini yang menceritakan kisah hidupnya masing-masing. Terlalu berselang-seling sampe gue bingung. Secara pelupa gini kaann... Gue jadi harus berkali-kali nengok bubble di back cover untuk menyegarkan ingatan gue tentang siapa itu Sri, kenapa Yunika, gimana sih Leila, ada apa dengan Nuniek, dan Ajeng itu yang mana. Itupun gue kadang ngga nangkep detail kisah hidup masing-masing. Apalagi nama suami-suami Nuniek. Ampun deh mau hafal Johan yang mana, Boy kenapa, dan dimana Peter. Hahahahaha.

15 tahun ngga ketemu ternyata ada banyak kisah dari masing-masing yang orang lain ngga tau. Mereka yang datang ke reuni bukan lagi mereka 15 tahun lalu. Ada yang menyimpan kesedihan, walau tampaknya sangat bahagia. Ada yang bikin orang lain iri padahal nyatanya dia sendiri ngga suka sama semua hal yang bikin orang lain iri itu. Ada yang menyimpan rahasia sangat besar yang ternyata berkaitan dengan teman mereka sendiri.

Gue beli buku ini murni karena tertarik dengan cover dan judulnya. Nggak kenal sebelumnya siapa si penulis, seperti akhir-akhir ini alasan gue beli buku adalah karena suka sama cara bercerita penulisnya. Bukan pula karena baca bubble di back cover karena gue beli online yang cuma majangin foto front cover. Nggak juga google dulu seperti sebelumnya. Memang bener-bener cuma karena cover dan judul ;)

Sekian ratus halaman gue baca dalam sekali duduk, sambil mengisi malam minggu. *ketauan kagak diapelin* :)) Tutur cerita sederhana dan konflik yang tidak terlalu berat tapi bikin gue cukup penasaran untuk ngga menutup buku ini sebelum sampe di ujung cerita. Meski gue bacanya ngga sekali jalan dan sering kali bolak balik ke halaman sebelumnya karena lupa kisah si tokoh ini sebelumnya. Hahahaha.

Satu sampe sepuluh? Delapan buat buku ini. Bacaan ringan tapi cukup memberi gambaran bahwa.... ngga kita doang kok yang kadang jadi fake saat reuni. Bhahahaaahahahha....

posted from Bloggeroid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Design ByWulansari